Muhammad Yunus
Minggu, 17 Agustus 2025 | 15:44 WIB
Gempa berkekuatan 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah merusak sejumlah bangunan di Poso, Minggu (17/8/2025) [Suara.com/ANTARA/HO-BPBD Sulteng]

SuaraSulsel.id - Personel Basarnas menyampaikan bahwa sedikitnya 31 orang korban gempa bumi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

"Korban 31 dalam keadaan selamat," kata Deputi Operasi Basarnas, Edy Prakoso di Jakarta, Minggu 17 Agustus 2025.

Meski demikian, lanjutnya, proses evakuasi warga masih berlangsung yang ditangani oleh tim dari Kantor SAR Palu dan petugas gabungan lainnya di daerah setempat.

Basarnas memastikan akan melakukan upaya terbaik, dan akan terus melaporkan perkembangan penanganan warga korban bencana gempa bumi.

Yang terjadi saat masyarakat melaksanakan ibadah dan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Indonesia itu.

Sebelumnya, gempa terjadi pada pukul 05.38 WIB, dengan pusat gempa berada di darat pada kedalaman 10 kilometer, tepatnya di 18 kilometer barat laut Poso. Sebagaimana laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu adalah gempa dangkal yang dipicu aktivitas sesar Tokoraru.

Guncangan dirasakan kuat selama sekitar 15 detik oleh warga di Kecamatan Poso Pesisir, seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape, sehingga sebagian besar masyarakat berhamburan keluar rumah mencari tempat aman.

Hingga pukul 11.30 WIB lebih dari 12 kali terdeteksi gempa susulan yang terkuat bermagnitudo 3,2 selebihnya rata-rata magnitudo 2,0.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan Kecamatan Poso Pesisir menjadi wilayah yang paling terdampak gempa tektonik itu dengan sedikitnya 433 orang atau 184 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Baca Juga: Inisiatif Nelayan Selamatkan Laut: Model Konservasi Ini Bisa Jadi Contoh Nasional

Korban Daerah Pesisir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan 433 jiwa atau 184 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Poso Pesisir/

Terdampak gempa bumi berkekuatan 6,0 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu pagi.

"Sebanyak 433 jiwa atau 184 KK terdampak Di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir yang terdiri atas 31 jiwa lansia, 23 balita, dan lima orang penyandang disabilitas. Satu unit gereja juga mengalami kerusakan akibat guncangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus di Palu.

Ia mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) Provinsi Sulawesi Tengah bersama BPBD Kabupaten Poso saat ini masih melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat.

Ia mengemukakan sejumlah desa lain yang terdampak, yakni Tokorondo, Towu, Pinedapa, dan Lape masih dalam tahap pendataan oleh tim gabungan. Saat ini, pendataan terhadap jumlah pengungsi masih berlangsung.

Sementara berdasarkan hasil asesmen sementara, kata dia, 29 orang mengalami luka-luka.

Dari jumlah tersebut, 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, enam orang dirawat di Puskesmas Tokorondo, sementara 10 orang lainnya mendapat perawatan langsung di lokasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Poso.

Ia mengatakan warga masih memilih bertahan di luar rumah akibat gempa susulan yang terus terjadi.

BPBD Provinsi Sulawesi Tengah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah.

Sementara kebutuhan mendesak untuk saat ini di lokasi meliputi tenda, light tower, alas tidur, selimut, terpal, makanan siap saji, perlengkapan bayi, serta obat-obatan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi 10 gempa susulan setelah gempa berkekuatan 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu pukul 05.36 WIB.

Gempa magnitudo 6,0 dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 dengan episenter gempa terletak pada koordinat 1,27° lintang selatan 120,75° bujur timur.

Atau tepatnya terletak di laut pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa susulan juga dilaporkan telah terjadi sebanyak 15 kali.

Load More