Muhammad Yunus
Kamis, 24 Juli 2025 | 12:59 WIB
Bandara Buntuk Kunik Toraja siap diresmikan / Foto : Istimewa

SuaraSulsel.id - Bandara Buntu Kunik, Toraja kini hanya melayani satu rute penerbangan yakni Toraja-Seko.

Setelah penutupan dua rute penerbangan komersial dari Toraja-Manado dan Toraja-Balikpapan pada Juli 2025, karena penumpang sepi.

"Keputusan penutupan dua rute ini yang dilayani Wings Air diambil menyusul rendahnya jumlah penumpang serta terbatasnya subsidi dari pemerintah," kata First Officer Wings Air, Masri saat dikonfirmasi dari Makassar, Rabu 23 Juli 2025.

Sebelumnya rute penerbangan Toraja-Makassar juga telah dihentikan, sebelum dua rute tersebut ditutup.

Khusus rute Toraja-Manado, cukup disayangkan karena belum sebulan beroperasi setelah diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjen ( Purn) TNI Yulius Selvanus pada 7 Juli 2025.

Penumpang untuk rute yang ditutup tersebut, disinyalir karena harga tiket yang cukup tinggi. Sementara daya beli masyarakat rendah.

Sebagai gambaran, berdasarkan data dari situs pemesanan daring, harga tiket rute Toraja–Makassar mencapai Rp1,28 juta sekali jalan, sementara Toraja–Manado sekitar Rp1,01 juta.

Disparitas harga tiket tersebut sangat berbeda jauh dengan rute Toraja–Seko yang tiketnya masih bisa ditebus seharga Rp225 ribu per penumpang sekali jalan.

Masri mengatakan, pihak maskapai belum dapat memastikan kapan membuka layanan penerbangan komersial ke Toraja lagi.

Baca Juga: Negara Akui Tedong Bonga! Simbol Status dan Jati Diri Toraja

Hal itu, sangat bergantung pada arahan dari manajemen pusat dan otoritas penerbangan.

Sejarah Bandara Buntu Kunik Toraja

Bandara Buntu Kunik terletak di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Bandara ini dibangun untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung sektor pariwisata Toraja yang terkenal dengan budaya, ritual, dan keindahan alamnya.

Awal pembangunan:

Gagasan pembangunan bandara ini karena akses ke Toraja melalui jalur darat (Makassar–Toraja) memakan waktu sekitar 8–9 jam.

Lokasi yang dipilih adalah di kawasan Buntu Kuni, yang berada di daerah perbukitan dengan ketinggian sekitar 2.100 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu bandara tertinggi di Indonesia.

Proses pembangunan:

- Proyek pembangunan dimulai secara bertahap sejak tahun 2015.

- Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan bersama pemerintah daerah bekerja sama untuk membuka akses dan membangun fasilitas pendukung.

- Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang ±1.600 meter, yang kemudian ditargetkan dapat diperpanjang agar bisa melayani pesawat lebih besar.

Peresmian:

- Bandara Buntu Kuni resmi beroperasi dan melayani penerbangan perdana pada tanggal 4 September 2020

- Peresmian dilakukan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo

- Secara resmi dikenal sebagai Bandara Toraja, tetapi masyarakat lokal lebih sering menyebutnya Bandara Buntu Kuni sesuai dengan nama lokasi.

- Bandara ini diharapkan dapat mempersingkat waktu perjalanan ke Toraja dari Makassar menjadi hanya sekitar 50 menit.

- Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke Toraja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Load More