SuaraSulsel.id - Sebuah peristiwa haru sekaligus memprihatinkan terjadi di Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Seorang ibu hamil bernama Tiak terpaksa melahirkan di tengah jalan dalam perjalanan menuju Puskesmas.
Peristiwa yang berlangsung pada, Senin, 30 Juni 2025 malam itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Kondisi geografis yang menantang serta minimnya akses transportasi medis membuat proses persalinan berlangsung dalam kondisi darurat.
Baca Juga: Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
Tiak yang saat itu terlihat dibopong oleh keluarganya dalam keadaan mendesak hendak melahirkan, berangkat menuju Puskesmas Taba, di Kecamatan Buntu Pepasan.
Namun, belum sempat tiba di fasilitas kesehatan, ia mengalami kontraksi hebat dan harus melahirkan di jalan. Jaraknya hanya sekitar 50 meter dari puskesmas.
Salah seorang tenaga kesehatan yang berjaga saat itu, Risma, menceritakan kronologi peristiwa tersebut.
Ia mengatakan, Tiak dan keluarganya tiba di dekat puskesmas dalam kondisi tergesa. Ketika melihat pasien mulai mengejan, para nakes segera berlari keluar dengan peralatan seadanya.
"Ibunya sudah merasa mulas dan tidak bisa lagi menahan. Kami yang siaga langsung bergegas. Saat itu kondisinya sangat gelap, karena sudah malam," ungkap Risma.
Baca Juga: "Toleransi Menyentuh Hati: Kisah Dai di Toraja Utara Buktikan Indahnya Keberagaman"
Dalam video yang beredar di medsos, para nakes melakukan tindakan hanya bermodalkan senter Handphone.
Dengan suasana malam yang sunyi tanpa bantuan peralatan medis lengkap dan cahaya penerangan, para tenaga kesehatan tetap sigap membantu proses persalinan darurat tersebut.
Proses berlangsung cukup cepat dan berhasil. Sang bayi juga lahir dalam keadaan selamat.
"Ibu dan bayi sehat, tidak ada komplikasi serius," sebutnya.
Video proses evakuasi serta persalinan darurat tersebut beredar luas di media sosial.
Banyak warganet yang mengapresiasi kesigapan para tenaga kesehatan di pelosok, tetapi tak sedikit pula yang menyayangkan masih terbatasnya infrastruktur kesehatan di daerah pegunungan seperti Buntu Pepasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
Terkini
-
Kapan Koperasi Merah Putih Beroperasi? Ini Penjelasan Menteri
-
Free Fire Nusantara Series 2025 Fall: Makassar Jadi Saksi Lahirnya Sang Juara Dunia?
-
Lahir di Tengah Jalan, Ibu Hamil di Toraja Utara Dibantu Nakes Hanya dengan Senter HP
-
KPK Usut Dugaan Korupsi di BRI, Dirut Tegaskan Operasional Bank Tetap Aman
-
Jadi Mitra Pemerintah, Katering RKP Manfaatkan KUR BRI untuk Hadirkan Program Makan Bergizi Gratis