SuaraSulsel.id - Wisata ekstrem adalah jenis kegiatan pariwisata yang melibatkan tantangan fisik, adrenalin tinggi, dan potensi risiko yang lebih besar dibandingkan wisata biasa.
Wisata ini biasanya dilakukan oleh mereka yang menyukai petualangan, suka mencoba hal baru, dan ingin merasakan sensasi menegangkan namun tetap dalam kendali.
Berbeda dari wisata santai seperti berkunjung ke pantai atau museum, wisata ekstrem menawarkan pengalaman yang lebih intens.
Contohnya termasuk arung jeram, panjat tebing, paralayang, terjun payung, selancar ombak besar, off-road di pegunungan, hingga bungee jumping.
Baca Juga: Desa BRILiaN Merapi Buktikan Sinergi Alam dan Agrikultur Bisa Dorong Ekonomi Desa
Bahkan kegiatan seperti menyelam di gua bawah laut atau trekking ke puncak gunung yang terjal juga tergolong wisata ekstrem.
Mengapa disebut “ekstrem”? Karena aktivitas ini dilakukan di lingkungan yang menantang, seperti sungai berarus deras, tebing tinggi, atau hutan liar yang belum banyak dijamah.
Risiko kecelakaan lebih tinggi, sehingga diperlukan persiapan matang, perlengkapan keamanan lengkap, dan kadang-kadang pendamping profesional yang berpengalaman.
Meski terdengar berbahaya, wisata ekstrem memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang melakukannya untuk menguji batas diri, menghilangkan stres, atau sekadar mencari pengalaman tak terlupakan.
Adrenalin yang terpacu justru memberi rasa puas, bangga, dan ketagihan untuk mencoba lagi.
Baca Juga: Konferensi Tingkat Tinggi Pariwisata dan Investasi Indonesia Timur Digelar di Makassar
Di Indonesia, wisata ekstrem berkembang pesat, terutama di daerah yang memiliki potensi alam luar biasa seperti Bali, Sumatera Utara, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Pemerintah dan pelaku industri pariwisata kini mulai serius mengembangkan segmen ini dengan memperhatikan aspek keamanan, pelatihan, dan regulasi.
Namun, penting diingat bahwa wisata ekstrem tidak cocok untuk semua orang. Kondisi fisik, mental, dan kesiapan peserta sangat menentukan.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan mengikuti wisata ekstrem, sebaiknya konsultasikan dulu dengan penyelenggara dan pastikan semua prosedur keselamatan diikuti.
Dengan pendekatan yang tepat, wisata ekstrem bisa menjadi cara seru untuk menjelajah alam, melampaui batas diri, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Menegakkan Standar Operasional Prosedur
Kementerian Pariwisata meminta para pengelola destinasi wisata ekstrem menegakkan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan kegiatan pariwisata.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Eropa Rp 100 Jutaan, Desain Elegan dan Menawan
- Roy Suryo Datangi Lokasi Pasar Pramuka, Ditemukan Banyak Pemberitahuan soal Ijazah
- Kontras Persiapan Timnas Indonesia dan Malaysia Jelang Piala AFF U-23, Merah Putih Tanpa Uji Coba
- 8 Smartphone Kamera AI Terbaik Harga di Bawah Rp2 Juta (Update Juni 2025)
Pilihan
-
Sama-sama Buntu, Ini Hasil Babak Pertama Timnas Putri Indonesia vs Kirgistan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Putri Indonesia vs Kirgistan
-
Striker AS-Jakarta Jadi Tumpuan? Ini Prediksi Starting XI Timnas Putri Indonesia
-
Timnas Indonesia Awas Kebingungan! Malaysia Punya 5 Pemain Bernama Danish di Piala AFF U-23 2025
-
Kemenkeu Ungkap Prabowo Tebas 145 Peraturan Sektor Pertanian, Dampaknya Bikin Ngeri!
Terkini
-
BRILiaN dan BRI, Pilar Kuat di Balik Sukses UMKM ToRi Coffee
-
Nomor WA Lapor Pelanggaran di Lokasi Wisata Ekstrem Indonesia
-
Eksplorasi Migas di Selat Makassar, Kabupaten Ini Minta Hak 10 Persen
-
Program Gratis Iuran Sampah Kota Makassar Berlaku Juli 2025, Siapa Saja Berhak?
-
Surga Pendaki! Jelajahi 6 Gunung Ikonik di Sulawesi Selatan Plus Kisah Horor