SuaraSulsel.id - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Sulawesi Selatan tidak hanya berpengaruh terhadap sopir angkutan umum. Kelangkaan juga mempengaruhi sektor pariwisata di Rammang-rammang, Kabupaten Maros.
Di desa wisata Rammang-rammang, kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pemandu wisata mengeluhkan susahnya mendapatkan solar subsidi.
"Imbasnya ke operasional kapal. Kalau selama ini kita pakai solar, terpaksa sekarang diganti dengan Dexlite yang lebih mahal," ujar Ardi, salah satu pemandu wisata.
Ardi mengatakan kelangkaan solar di Maros sudah terjadi sepekan terakhir. Sementara, musim puncak liburan sudah dekat.
Baca Juga: Pj Gubernur Rapat Tertutup, Ternyata Ini Penyebab Solar Langka di Sulawesi Selatan
Tingkat wisatawan yang berkunjung ke Rammang-rammang di akhir tahun selalu ramai. Operasional kapal Jolloro yang digunakan untuk memandu wisatawan juga tentu naik.
Kelangkaan bahan bakar itu membuat pemandu wisata menjerit. Sementara, kata Ardi, harga layanan kapal pulang-pergi tidak dinaikkan.
"SPBU yang biasa kita tempati beli solar selalu kosong. Harus cari ke kota lagi itu juga harus antre berjam-jam. Kalau pakai Dexlite siksa kita, bedanya itu hampir Rp9 ribu per liter," jelasnya.
Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto mengatakan sudah meminta penambahan kuota solar sebesar 4 persen untuk Sulawesi Selatan di tahun depan. Menurutnya, tingkat pengguna solar subsidi di daerah ini memang sangat tinggi.
"(Penambahan kuota) sudah disetujui pak Presiden dan BPH Migas," kata Erwin.
Baca Juga: Wisatawan Tenggelam di Sungai Mangappa Bonto Samba Maros Masih Dalam Pencarian
Ia menambahkan minyak solar untuk Sulawesi Selatan di tahun 2023 mencapai 647. 438 KL. Dari angka itu, Makassar, Maros, Bone dan Gowa yang paling besar kuotanya.
"Makassar 88.488 kl, Maros 56.244 kl, Bone 56.133 dan Gowa 45.607 kl," rincinya.
Sementara, PJ Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin meminta agar Pertamina bisa memastikan tidak lagi ada kelangkaan di bulan berikutnya. Kata Bahtiar, ini akan sangat mempengaruhi perputaran perekonomian masyarakat.
"Semoga (penambahannya) segera terealisasi. Saya sudah minta Pertamina dan Dinas ESDM untuk melakukan perhitungan pasti agar tidak lagi ada kelangkaan solar di Sulsel," kata Bahtiar.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- Roy Suryo Datangi Lokasi Pasar Pramuka, Ditemukan Banyak Pemberitahuan soal Ijazah
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Eropa Rp 100 Jutaan, Desain Elegan dan Menawan
- Kontras Persiapan Timnas Indonesia dan Malaysia Jelang Piala AFF U-23, Merah Putih Tanpa Uji Coba
- Bingung Pilih Parfum Tahan Lama di Cuaca Panas? Ini Rekomendasi Terbaiknya
Pilihan
-
Sama-sama Buntu, Ini Hasil Babak Pertama Timnas Putri Indonesia vs Kirgistan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Putri Indonesia vs Kirgistan
-
Striker AS-Jakarta Jadi Tumpuan? Ini Prediksi Starting XI Timnas Putri Indonesia
-
Timnas Indonesia Awas Kebingungan! Malaysia Punya 5 Pemain Bernama Danish di Piala AFF U-23 2025
-
Kemenkeu Ungkap Prabowo Tebas 145 Peraturan Sektor Pertanian, Dampaknya Bikin Ngeri!
Terkini
-
BRILiaN dan BRI, Pilar Kuat di Balik Sukses UMKM ToRi Coffee
-
Nomor WA Lapor Pelanggaran di Lokasi Wisata Ekstrem Indonesia
-
Eksplorasi Migas di Selat Makassar, Kabupaten Ini Minta Hak 10 Persen
-
Program Gratis Iuran Sampah Kota Makassar Berlaku Juli 2025, Siapa Saja Berhak?
-
Surga Pendaki! Jelajahi 6 Gunung Ikonik di Sulawesi Selatan Plus Kisah Horor