SuaraSulsel.id - Ribuan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri.
Persaingan memperebutkan kursi SMA negeri di kota ini begitu ketat. Jauh melebihi kapasitas daya tampung yang tersedia.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, total daya tampung untuk jenjang SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh provinsi mencapai 126.498 kursi.
Dari jumlah itu, 80.040 kursi tersedia di SMA dan 46.908 kursi di SMK. Sementara, jumlah lulusan SMP tahun ini diperkirakan mencapai 109.440 siswa.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Geram: Wisuda TK-SMA Jangan Jadi Pungutan Liar! PR Juga Dihapus!
Namun, realitas di Kota Makassar menunjukkan situasi yang jauh lebih kompleks. SMA negeri di Makassar hanya memiliki daya tampung sebanyak 8.508 kursi. Sedangkan jumlah pendaftar tercatat lebih dari 22.000 orang.
Ini berarti lebih dari 11.000 calon siswa terancam tidak tertampung di sekolah negeri.
Sementara jalur pendaftaran untuk sekolah unggulan telah ditutup.
Di antara empat sekolah unggulan di Makassar, yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 17, seluruh kursi telah terisi.
Masing-masing sekolah membuka rombongan belajar (rombel) dengan rincian sebagai berikut, SMAN 1 Makassar: 11 rombel (396 kursi), SMAN 2 Makassar 10 rombel (360 kursi), SMAN 5 Makassar, 12 rombel (432 kursi) dan SMAN 17 Makassar: 10 rombel (360 kursi).
Baca Juga: SPMB 2025 Sulsel: Kuota Domisili Berkurang, Afirmasi Ditambah
Totalnya, 1.548 kursi dari sekolah unggulan telah penuh dan menyisakan beban lebih besar bagi sekolah-sekolah lain untuk menampung siswa baru.
Situasi ini tentu memunculkan kekhawatiran, terutama bagi keluarga dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang sangat bergantung pada sekolah negeri sebagai pilihan utama.
Meski sebagian siswa dari keluarga mampu, mungkin saja akan memilih sekolah swasta atau madrasah. Nyatanya tidak semua punya alternatif yang sama.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, mengatakan pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah sekolah swasta sebagai bagian dari solusi jangka pendek.
Menurutnya, itu salah satu solusi untuk menampung calon murid yang tidak terakomodasi nantinya.
"Ini harus jadi perhatian bersama. Kita tidak ingin ada anak-anak yang putus sekolah hanya karena tidak tertampung. Kami sedang membangun komunikasi dengan sekolah swasta untuk menampung siswa-siswa yang tidak bisa masuk ke SMA negeri," ujar Iqbal, Jumat, 13 Juni 2025.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
53 Ribu Roti Gratis Dibagikan ke Warga Makassar
-
Petani Sinjai Merana: Banjir 2 Meter Ancam Gagal Panen 4 Hektare Sawah
-
Dari Maros ke Barru Cuma Rp10 Ribu! Ini Jadwal dan Rute Kereta Api Sulawesi Selatan
-
Rebutan Pulau, Sengketa Panas Sulsel dan Sultra di Laut
-
Ini Surga Tersembunyi Raja Ampat yang Wajib Kamu Jelajahi!