SuaraSulsel.id - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menyoroti tingginya angka pengangguran di Indonesia. Termasuk di kalangan lulusan perguruan tinggi.
Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan nyata bagi para sarjana yang baru menyelesaikan pendidikan tinggi.
Pernyataan tersebut disampaikan JK, sapaan akrabnya, saat menyampaikan orasi ilmiah pada acara wisuda Universitas Hasanuddin di Baruga A.P. Pettarani, Makassar, Selasa, 3 Juni 2025.
"Kalau sudah jadi sarjana, hanya ada dua pilihan. Cari kerja atau bikin kerjaan. Sekarang cari kerja itu susah," ujar JK.
Baca Juga: Jusuf Kalla: Jangan Masjidnya Bagus, Tapi Masyarakat Sekitar Miskin dan Kumuh
Ia menyoroti kondisi terkini di mana job fair dipenuhi pencari kerja hingga terjadi kericuhan. Seperti yang terjadi di Jawa Barat, baru-baru ini.
"Diperkirakan yang cari kerja hanya 2.000 orang, ternyata di Bekasi saja yang cari kerja 25.000 yang datang dan terjadi kegaduhan yang luar biasa," sebutnya.
Ia menilai, hal tersebut menandakan tingginya persaingan di dunia kerja.
Fenomena ini, menurut JK mencerminkan kesenjangan antara jumlah lulusan dan ketersediaan lapangan kerja.
JK mencontohkan perusahaan miliknya PT Bukaka baru-baru ini buka lowongan untuk mencari 20 insinyur untuk proyek terbatas. Ternyata yang mendaftar ada 23.000 insinyur.
Baca Juga: Polda Sulsel Geram! Parkir Liar & Debt Collector Preman Akan Disikat
"Artinya, begitu banyak insinyur yang belum mendapat pekerjaan. Begitu banyak insinyur harapan kita semua yang telah menghadapi pendidikan tapi sulit mendapat kerjaan," sebutnya.
Karena itu, ia mendorong para lulusan Unhas untuk mulai berpikir menciptakan pekerjaan. Jangan hanya menggantungkan harapan pada peluang kerja yang semakin sempit.
"Alternatif paling memungkinkan adalah bagaimana meng-create kerja. Bikin usaha kecil, bertani, perkebunan, atau apapun. Jangan hanya berkumpul di kota. Kembali ke daerah, majukan daerah," kata JK.
Menurutnya, tantangan besar justru dimulai setelah pendidikan selesai. Dunia kerja, kata dia, adalah realitas yang lebih keras dibanding ruang-ruang kelas.
"Sekolahnya baik, tapi setelah itu tantangan kedua adalah dunia nyata. Dunia nyatanya susah," ucapnya.
JK juga menyinggung soal meningkatnya aksi premanisme sekarang ini. Baginya, tindakan ini tidak bisa dilihat hanya dari sisi kriminalitas semata.
Menurut JK, pemerintah dan publik mesti melihat akar persoalan yang lebih mendalam.
"Jangan lihat premannya, tapi kenapa dia jadi preman. Itu hampir semua karena tidak ada kerjaan, menganggur, tapi tetap ingin hidup, kan? Makanya bypass. Jadi tidak bisa kita selesaikan premanisme hanya dengan menghukum mereka. Harus dibuka lapangan kerja," tegasnya.
Ia menambahkan, kondisi serupa terjadi di banyak wilayah di Indonesia, dan menciptakan lapangan kerja menjadi solusi yang harus digalakkan oleh pemerintah maupun masyarakat.
"Asal ada lapangan kerja, pasti banyak kerjaan," bebernya.
JK juga menyebut kondisi dunia saat ini cepat sekali berubah akibat dampak dari perang fisik dan perang ekonomi.
Hal tersebut berpengaruh besar terhadap perekonomian dan pembangunan bangsa kita.
Kata JK, dulu anggaran pembangunan untuk infrastruktur saja berada di atas Rp100 triliun. Kini tersisa hanya Rp80 triliun saja karena efisiensi.
"Ekspor kita berkurang. Batu bara, nikel, mineral, sawit, semua menurun. Akibatnya ekonomi kita menurun, pembangunan untuk negara kecil. Pemerintah sebut efisiensi," terangnya.
Dampaknya, Pemutusan Hubungan Kerja terjadi dimana-mana. Pemasukan negara dari pajak pun seret.
"Efeknya adalah pengangguran naik, orang miskin bertambah. Banyak PHK yang terjadi. Itulah yang kita hadapi pada situasi ini," sebutnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia tahun 2024 sebanyak 7,20 juta orang. Sedangkan jumlah pengangguran di Indonesia hingga Februari 2025 naik 83 ribu orang menjadi 7,28 juta orang.
Artinya, jumlah pengangguran tumbuh 0,08 persen sepanjang Februari 2024-2025.
Sementara, secara lokal, jumlah pengangguran di Sulawesi Selatan hingga Februari 2025 mencapai 238.800 atau ada kenaikan 8.123 orang dari Februari 2024.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ambruk di Mimbar Saat Khutbah Idul Adha
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo Disembelih di Masjid 99 Kubah Makassar
-
Menu Sederhana dan Murah di Hari Idul Adha: Hemat Tapi Tetap Lezat!
-
Layanan Transportasi Bus Jamaah Indonesia Jelang Puncak Ibadah Haji Bermasalah
-
Ini Doa-Doa Terbaik Saat Menjalankan Puasa Arafah: Menghapus Dosa & Minta Rezki