Menurut JK, pemerintah dan publik mesti melihat akar persoalan yang lebih mendalam.
"Jangan lihat premannya, tapi kenapa dia jadi preman. Itu hampir semua karena tidak ada kerjaan, menganggur, tapi tetap ingin hidup, kan? Makanya bypass. Jadi tidak bisa kita selesaikan premanisme hanya dengan menghukum mereka. Harus dibuka lapangan kerja," tegasnya.
Ia menambahkan, kondisi serupa terjadi di banyak wilayah di Indonesia, dan menciptakan lapangan kerja menjadi solusi yang harus digalakkan oleh pemerintah maupun masyarakat.
"Asal ada lapangan kerja, pasti banyak kerjaan," bebernya.
JK juga menyebut kondisi dunia saat ini cepat sekali berubah akibat dampak dari perang fisik dan perang ekonomi.
Hal tersebut berpengaruh besar terhadap perekonomian dan pembangunan bangsa kita.
Kata JK, dulu anggaran pembangunan untuk infrastruktur saja berada di atas Rp100 triliun. Kini tersisa hanya Rp80 triliun saja karena efisiensi.
"Ekspor kita berkurang. Batu bara, nikel, mineral, sawit, semua menurun. Akibatnya ekonomi kita menurun, pembangunan untuk negara kecil. Pemerintah sebut efisiensi," terangnya.
Dampaknya, Pemutusan Hubungan Kerja terjadi dimana-mana. Pemasukan negara dari pajak pun seret.
Baca Juga: Jusuf Kalla: Jangan Masjidnya Bagus, Tapi Masyarakat Sekitar Miskin dan Kumuh
"Efeknya adalah pengangguran naik, orang miskin bertambah. Banyak PHK yang terjadi. Itulah yang kita hadapi pada situasi ini," sebutnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia tahun 2024 sebanyak 7,20 juta orang. Sedangkan jumlah pengangguran di Indonesia hingga Februari 2025 naik 83 ribu orang menjadi 7,28 juta orang.
Artinya, jumlah pengangguran tumbuh 0,08 persen sepanjang Februari 2024-2025.
Sementara, secara lokal, jumlah pengangguran di Sulawesi Selatan hingga Februari 2025 mencapai 238.800 atau ada kenaikan 8.123 orang dari Februari 2024.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Kilas Balik Apang Paranggi dan Panada: Manis Gurih Jejak Portugis di Dapur Sulawesi
-
Saus Kedaluwarsa MBG Diduga Pemicu Keracunan 25 Siswa di Mamuju
-
Sekda Sulsel Pimpin Uji Kompetensi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Tana Toraja
-
Gubernur Sulsel Gercep! Siapkan Lahan untuk Gedung Pengadilan Militer Tinggi Makassar
-
Diduga Karena Ini, Oknum TNI Menembak Dalam Bank