Kerusakan Akibat Ular, Mobil Warga Harus Dibongkar
Dalam proses evakuasi ular piton ini, mobil milik warga terpaksa dibongkar sebagian, khususnya bagian mesin, karena ular menyelinap jauh ke dalam kompartemen mesin dan mengunci tubuhnya erat-erat.
Hal ini menunjukkan potensi kerugian materiil yang cukup besar apabila hewan seperti ular dibiarkan berkeliaran tanpa pengawasan.
"Ini juga jadi pelajaran penting, karena mobil warga sempat kami bongkar untuk keluarkan ular. Kalau tidak segera ditangani, bisa membahayakan dan juga menyebabkan kerusakan," tambah Rahul.
Imbauan untuk Pemelihara dan Komunitas Pecinta Ular
Terkait penemuan ular piton tersebut, Damkarmat Kota Makassar mengimbau secara khusus kepada masyarakat, terutama komunitas pencinta reptil atau pemelihara ular, untuk lebih bertanggung jawab menjaga hewan peliharaannya.
"Ini harus jadi perhatian serius. Memelihara ular bukan sekadar tren atau hobi. Harus ada tanggung jawab penuh agar hewan tidak berkeliaran dan mengganggu ketertiban serta kenyamanan lingkungan," tegas Rahul.
Kehilangan hewan peliharaan jenis reptil seperti ular bukan hanya persoalan pribadi, tetapi bisa berpotensi menimbulkan bahaya bagi keselamatan publik, khususnya anak-anak dan warga lanjut usia.
Diserahkan ke BKSDA Jika Tidak Diambil
Baca Juga: MIWF 2025: Festival Sastra yang Berani, Bahas Genosida, Krisis Ekologi, dan Kebebasan Berekspresi
Jika dalam beberapa hari ke depan tidak ada warga yang mengklaim sebagai pemilik ular, maka Damkarmat Kota Makassar akan menyerahkan ular piton tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan.
Penyerahan ke BKSDA bertujuan agar hewan ini dapat ditempatkan di tempat yang lebih aman, baik untuk ular itu sendiri maupun masyarakat.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat bahwa memelihara hewan eksotis seperti ular membutuhkan tanggung jawab besar.
Bukan hanya soal makanan dan kandang, tetapi juga antisipasi jika hewan lepas dan mengganggu lingkungan sekitar.
Ular piton sepanjang empat meter bukanlah hewan kecil yang bisa dianggap sepele.
Jika tidak ditangani dengan baik, bisa menimbulkan kepanikan, kerusakan, bahkan risiko keselamatan jiwa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Anak Muda Rentan Stroke? Dokter Ungkap Faktor Pemicu yang Sering Diabaikan
-
1.345 Rumah Warga Terdampak Banjir di Tolitoli
-
Mandiri Bakti Kesehatan Sasar 600 Penerima Manfaat di Sulawesi dan Maluku
-
Eks Jaksa KPK Dilantik Jadi Kabag Hukum Pemkot Makassar
-
Pembunuh Shinzo Abe Mengaku Bersalah: Dendam Gereja Unifikasi Terungkap!