SuaraSulsel.id - Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif membantah rumor ketua Nasdem Sulsel Rusdi Masse (RMS) hengkang ke PSI.
"Ah gak benar. Sudah itu saja," tegas Syahar saat dikonfirmasi di kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jumat, 9 Mei 2025.
Syahar menyebut RMS tidak pernah sekalipun menyinggung akan pindah ke partai lain.
"(Isu yang beredar) itu tidak benar," jelasnya.
Bupati Kabupaten Sidrap itu bahkan menyebut RMS akan menghadiri acara internal partai NasDem di Sulsel pada 15 Maret mendatang.
"Tanggal 15 itu agendanya ada kegiatan di sini. Iya internal NasDem," ucapnya.
Syahar buka suara soal isu hengkangnya Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse (RMS) ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kabar ini jadi perbincangan hangat di publik.
Spekulasi itu makin menguat setelah sahabat dekat RMS, Mulawarman, turut mengamini kabar tersebut saat dihubungi.
Baca Juga: Rusdi Masse Hengkang ke PSI? Surya: Bagus Banget!
Ia bahkan mengaku sempat menanyakan langsung isu ini kepada Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
"PSI butuh orang seperti Pak RMS," kata Kaesang saat itu, sebagaimana diungkapkan Mulawarman.
Mulawarman juga menegaskan, jika benar RMS hengkang ke PSI, hal itu tidak akan mengganggu struktur kepengurusan DPW NasDem Sulsel yang selama ini telah ia besarkan.
Seperti diketahui, di bawah kepemimpinan RMS, Partai NasDem berhasil menjadi pemenang Pemilu 2024 di Sulawesi Selatan.
Kedekatan antara RMS dan Kaesang memang sudah terlihat sejak pertengahan 2024.
Pada 14 Juni tahun lalu, RMS bersama Calon Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman serta istrinya, Fatmawati Rusdi, menyambangi Kantor DPP PSI di Tanah Abang, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, RMS meminta dukungan PSI untuk pasangan Sudirman-Fatma yang akan maju di Pilgub Sulsel 2024.
Tak lama setelah pertemuan itu, Kaesang turun langsung ke Sulawesi Selatan dan menyerahkan rekomendasi PSI kepada sejumlah calon kepala daerah, termasuk untuk Sudirman-Fatma.
Selain itu, PSI juga tampak selaras dengan NasDem dalam mengusung kandidat di berbagai daerah seperti Sidrap, Parepare, Pangkep, Maros, dan Makassar.
Jika RMS benar-benar berpindah ke PSI, maka pertanyaan berikutnya adalah siapa yang akan menggantikan posisinya sebagai Ketua DPW NasDem Sulsel?
Sejumlah nama mulai mencuat sebagai calon pengganti.
Di antaranya Ketua DPRD Sulsel Rachmatika Dewi, Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif, serta mantan Wakil Bupati Soppeng Lutfi Halide.
Namun, hingga berita ini diturunkan, SuaraSulsel.id masih berusaha mengonfirmasi langsung kepada RMS terkait isu perpindahannya ke PSI.
Sementara, Ketua PSI Sulawesi Selatan Muhammad Surya tak membantah bahwa komunikasi antara PSI dan RMS sejauh ini memang cukup massif.
"PSI dengan Pak RMS komunikasinya lancar dan sering," kata Surya saat dihubungi, Kamis, 8 Mei 2025.
Namun, terkait isu RMS bakal hengkang dari NasDem dan bergabung ke PSI, Surya mengaku belum pernah membahas hal itu secara langsung.
"Saya ga masuk ke ranah itu. Tapi (mau dikatakan) isu juga bukan," ujarnya singkat.
Meski begitu, Surya tak menampik jika bergabungnya RMS ke PSI akan menjadi angin segar bagi partainya.
Ia menyebut RMS adalah sosok yang sudah terbukti kualitas kepemimpinannya. Hal tersebut sudah dibuktikan baik di eksekutif maupun legislatif.
"Di mana pun beliau berada, kalau memang mau gabung, saya kira bagus buat PSI ke depannya. Kan sudah teruji Pak RMS ini. Dari Golkar ke NasDem, di pemerintahan juga kita bisa lihat kinerjanya, baik sebagai bupati maupun anggota DPR," ujar Surya.
Ia menambahkan, sejak dipimpin RMS, NasDem berhasil menjadi pemenang Pemilu di Sulsel. Hal tersebut merupakan sebuah capaian bagus, yang sebelumnya selalu diraih oleh Golkar.
Jika memang berminat untuk "hijrah", maka tentu saja hal yang baik bagi PSI.
"Dulu DPRD provinsi dipimpin Golkar, sekarang sudah dibuktikan NasDem bisa unggul. Jadi kalau ada berita beliau ingin pindah ke PSI, itu kabar bagus buat kami. Bagus banget," tegasnya.
Menanggapi citra PSI sebagai partai anak muda dan kemungkinan bergabungnya tokoh senior seperti RMS, Surya menilai hal itu bukan sebuah kendala.
Menurutnya, yang terpenting bukan usia, melainkan semangat dan jiwa kepemimpinan.
"Umur boleh tua, pemimpin boleh tua, tapi jiwanya harus selalu muda. Itu yang paling penting," ucap Surya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Rahasia Peradaban 8.000 Tahun di Sulawesi Tengah, Fadli Zon Serukan Pelestarian
-
Anak Buah Tito Karnavian dan Lima Orang Ini Dicegah ke Luar Negeri
-
15 Jasad Korban Panti Werdha Hangus Tak Bisa Dikenali
-
Wali Kota Makassar Akan Bongkar Bangunan dan Parkir Liar
-
Gubernur Sulsel Resmikan Jalan Andalas, Jalan Bali dan Jalan Langsat Kabupaten Bone