SuaraSulsel.id - Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi sudah dideklarasikan Partai NasDem untuk maju bertarung pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024.
Partai yang dipimpin Surya Paloh itu merupakan satu-satunya parpol yang bisa mengusung pasangan calon sendiri tanpa harus menjajaki koalisi.
Lantas bagaimana dengan koalisi partai politik di Pilgub Sulsel?
Saat ini komposisi kursi di DPRD Sulsel sebagai berikut. NasDem berhasil menjadi pemenang Pileg di Sulsel dengan mengamankan 17 kursi. Disusul Golkar 14 kursi, Gerindra 13 kursi, PPP 8 kursi dan PKB 8 kursi.
Selanjutnya PKS 7 kursi, Demokrat 7 kursi, PDIP 6 kursi, PAN 4 kursi dan Hanura 1 kursi.
Pengamat Politik Universitas UIN Alauddin Makassar Prof Firdaus Muhammad mengatakan peta koalisi parpol di pilkada Sulsel 2024 masih dinamis. Namun, kemungkinan besar koalisi di pemilu presiden (pilpres) bubar di Sulsel.
Misal, NasDem yang berseberangan dengan Gerindra di Pilpres lalu. Maka di Pilkada Sulsel kedua parpol ini terbuka lebar berkoalisi.
Kata Firdaus, jika NasDem sudah resmi mengeluarkan rekomendasi format B1 KWK untuk Andi Sudirman, maka besar kemungkinan koalisi NasDem-Gerindra terjadi di Pilgub Sulsel.
"Karena tidak sulit bagi Amran Sulaiman--saudara Andi Sudirman--untuk berkomunikasi dengan Gerindra. Dia berjasa membantu pemenangan Prabowo kemarin. Jika Amran ingin power kuat, maka bisa saja ciptakan koalisi Gerindra dan NasDem," ujarnya.
Baca Juga: Kontroversi dan Kalkulasi Politik, Siapa Diusung Gerindra di Pilgub Sulsel?
Kondisi ini didukung dengan kedekatan antara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan Prabowo. Kata Firdaus, ini memudahkan komunikasi untuk menjajaki koalisi.
"Apalagi partai yang paling diperhitungkan saat ini adalah Gerindra. Gerindra itu partai penguasa sekarang ini. Di DPRD Sulsel juga pemenang ketiga," sebutnya.
Dengan nilai tawar yang tinggi itu Gerindra tentu ingin mengusung pula kadernya. Entah jadi 01 atau 02.
Saat ini nama ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Aras mulai muncul ke permukaan publik. Anggota komisi V DPR RI itu bahkan sudah bertemu dengan sejumlah figur seperti Danny Pomanto dan Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo.
Namun, kata Firdaus, elektabilitas Andi Iwan masih jauh dibawah figur lainnya.
"Rela ga Andi Iwan mempersilahkan kendaraannya ke penumpang luar?. Ini bisa saja terjadi Andi Iwan tidak maju, tapi dapat tempat bergengsi di DPR. Misal ditawari ketua komisi atau wakil ketua DPR, daripada jadi calon kepala daerah yang masih harus bertaruh nasib," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Vital Aceh Dibuka Lagi, Akses Jalan Nasional Medan-Banda Aceh Normal
-
Laga Krusial Lawan PSM: Hodak Minta Bobotoh Jadi 'Pemain ke-12' Tanpa Harus Lakukan Ini
-
Kembali Kirim Tim Kemanusiaan, Gubernur Sulsel Bantu Aceh Timur Rp1 Miliar
-
Cerita Desa Santa Klaus yang Ramai Dikunjungi Warga Toraja