Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 08 Mei 2025 | 15:22 WIB
Nayla siswa SD di Kota Makassar penerima beasiswa dari Presiden RI, Prabowo Subianto [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

Kelak, Nayla bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Ia bilang, karena guru adalah orang yang mencerdaskan orang lain.

Harapannya sederhana. Ia bisa turut membantu anak-anak miskin lainnya untuk bisa bersekolah.

"Saya ingin sekolah tinggi supaya bisa membantu orang lain untuk bisa sekolah juga," sebutnya.

Orangtua Nayla tak memiliki penghasilan tetap. Sang ayah, Syamsul, bekerja sebagai buruh lepas dan tukang parkir.

Baca Juga: Calon Dokter Jadi Joki UTBK, Satu Orang Bayar Rp200 Juta

Sementara ibunya, Nurlia, kadang berjualan barang campuran. Juga mengurus rumah tetangga.

Meski dalam kondisi yang serba kekurangan, Nayla dikenal sebagai anak yang cukup cerdas. Ia tak pernah malu dengan latar belakang keluarganya.

"Buat teman-temanku yang juga miskin, tetap semangat belajar. Yang penting jangan malu punya keluarga miskin," ujar Nayla.

Sementara, Nurlia mengaku tak bisa berkata-kata saat tahu anaknya dapat beasiswa dari Presiden. Dua hari lalu, ia didatangi langsung oleh staf Kementerian Sosial dan menyampaikan hal tersebut.

"Saya kaku, diam pas dengar karena bahagia sekali. Tidak tahu mau bilang apa. Mau bersujud ke pak Presiden rasanya tidak cukup," sebutnya.

Baca Juga: Telkomsel Siap Dorong Kota Makassar Menjadi Kota Global Digital

Bantuan dari Presiden bukan sekadar beasiswa bagi Nayla. Itu merupakan bentuk pengakuan atas perjuangannya.

Nayla masih bermimpi bisa bertemu langsung dengan Prabowo suatu hari nanti.

Jika kelak bisa bertatap muka, katanya, ia hanya ingin mengucapkan terima kasih. Nayla juga berjanji akan belajar sungguh-sungguh agar bisa menggapai cita-citanya dan tidak mengecewakan mereka yang sudah memberinya kepercayaan.

"Jika diberi kesempatan bertemu langsung, saya mau ucapkan terima kasih dan janji belajar dengan baik," tegas anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Kisah Nayla jadi potret harapan di tengah kesenjangan sosial yang ada di Makassar.

Bahwa di balik tembok perumahan mewah, ada harapan gadis mungil yang menjaga mimpinya untuk tetap bersekolah.

Load More