SuaraSulsel.id - Nayla terdiam sejenak. Matanya menatap tak percaya saat Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf mendatangi rumahnya, Kamis, 8 Mei 2025.
Bibirnya bergetar. Ia tak menyangka bakal jadi penerima manfaat dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
"Saya tidak sangka foto saya bisa sampai ke Presiden," bisiknya lirih.
Nayla baru saja menerima beasiswa dari Presiden Prabowo Subianto, dalam program Sekolah Rakyat. Sebuah sekolah yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Tak hanya beasiswa, Nayla juga diberi hadiah rumah sederhana oleh Presiden, yang kini sedang dalam proses pembangunan.
Nayla bukan anak dari keluarga terpandang. Anak berusia 12 tahun itu selama ini tinggal di sebuah rumah sempit di sudut kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Lokasinya tersembunyi, tepat di balik tembok tinggi perumahan elite di kawasan Panakkukang.
Letaknya hanya beberapa meter dari pusat perbelanjaan termewah di Makassar, tapi dunia Nayla sangat berbeda. Sempit, kumuh, dan jauh dari kata layak.
Rumahnya berdiri di atas tanah milik orang lain. Berdinding papan yang lapuk dan beratap seng seadanya.
Baca Juga: Calon Dokter Jadi Joki UTBK, Satu Orang Bayar Rp200 Juta
Kamis siang, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin datang langsung mengunjungi rumah Nayla.
Gus Ipul dan Munafri terlihat menundukkan tubuhnya untuk bisa masuk ke dalam rumah. Tak ada ruang cukup untuk berdiri tegak.
Di dalam bangunan kecil itu, empat kepala keluarga hidup berdampingan. Saling berbagi dinding, dapur dan ruang tidur.
Namun semangat belajar Nayla tak sekecil rumahnya. Tak kalah kokoh juga dari bangunan-bangunan beton megah yang mengelilinginya.
"Saya tidak malu. Saya hanya ingin belajar dan kelak bisa jadi guru," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari, Nayla membantu ibunya menjual keripik ke sekolah. Di sela-sela waktu belajar, ia mencuci piring, menyapu rumah, dan menjaga adik.
Kelak, Nayla bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Ia bilang, karena guru adalah orang yang mencerdaskan orang lain.
Harapannya sederhana. Ia bisa turut membantu anak-anak miskin lainnya untuk bisa bersekolah.
"Saya ingin sekolah tinggi supaya bisa membantu orang lain untuk bisa sekolah juga," sebutnya.
Orangtua Nayla tak memiliki penghasilan tetap. Sang ayah, Syamsul, bekerja sebagai buruh lepas dan tukang parkir.
Sementara ibunya, Nurlia, kadang berjualan barang campuran. Juga mengurus rumah tetangga.
Meski dalam kondisi yang serba kekurangan, Nayla dikenal sebagai anak yang cukup cerdas. Ia tak pernah malu dengan latar belakang keluarganya.
"Buat teman-temanku yang juga miskin, tetap semangat belajar. Yang penting jangan malu punya keluarga miskin," ujar Nayla.
Sementara, Nurlia mengaku tak bisa berkata-kata saat tahu anaknya dapat beasiswa dari Presiden. Dua hari lalu, ia didatangi langsung oleh staf Kementerian Sosial dan menyampaikan hal tersebut.
"Saya kaku, diam pas dengar karena bahagia sekali. Tidak tahu mau bilang apa. Mau bersujud ke pak Presiden rasanya tidak cukup," sebutnya.
Bantuan dari Presiden bukan sekadar beasiswa bagi Nayla. Itu merupakan bentuk pengakuan atas perjuangannya.
Nayla masih bermimpi bisa bertemu langsung dengan Prabowo suatu hari nanti.
Jika kelak bisa bertatap muka, katanya, ia hanya ingin mengucapkan terima kasih. Nayla juga berjanji akan belajar sungguh-sungguh agar bisa menggapai cita-citanya dan tidak mengecewakan mereka yang sudah memberinya kepercayaan.
"Jika diberi kesempatan bertemu langsung, saya mau ucapkan terima kasih dan janji belajar dengan baik," tegas anak kedua dari tiga bersaudara itu.
Kisah Nayla jadi potret harapan di tengah kesenjangan sosial yang ada di Makassar.
Bahwa di balik tembok perumahan mewah, ada harapan gadis mungil yang menjaga mimpinya untuk tetap bersekolah.
Kemensos Janji Relokasi dan Segera Bangun Hunian Layak Huni
Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial mengatakan pemerintah segera merelokasi Nayla dan keluarganya ke hunian yang lebih layak.
"Kita sudah melihat langsung kondisi rumah Nayla bersama Pak Wali, Ibu Wakil Wali Kota, dan para pendamping sosial. Rumah ini sangat sempit, dihuni empat kepala keluarga, dan belum memiliki sanitasi yang baik," ujar Gus Ipul, sapaannya.
Ia mengatakan, perhatian terhadap Nayla juga datang langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
Kemudian, Pemerintah Kota Makassar juga telah menyiapkan lahan milik Pemkot sebagai lokasi relokasi, dan pembangunan rumah akan segera dimulai dalam waktu dekat.
"Insyaallah, bulan depan pembangunannya dimulai dan bulan berikutnya sudah bisa ditempati," katanya.
Program ini, lanjutnya, bukan hanya untuk Nayla. Pemerintah akan memperluas kepada warga prasejahtera lainnya.
"Ini awal. Ke depan akan ada banyak Nayla-Nayla lain yang kita bantu. Arahan Presiden jelas, data harus sama dari pusat sampai daerah, lalu kita intervensi secara terarah dan berkelanjutan," ungkapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
-
Statistik Mengkhawatirkan Sandy Walsh, Pantas Turun Kasta ke ASEAN?
-
6 Mobil Bekas Murah Stylish Tanpa Modif untuk Anak Muda, Lengkap Estimasi Pajaknya
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
Bandara Bone Siap Terima Pesawat ATR
-
Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi Terima Lencana Melati dari Kwarnas Pramuka
-
Investasi di Sulawesi Selatan Terganggu? Yuk Kenalan Dengan Satgas Percepatan Investasi
-
Pemkot Makassar Buka Pendaftaran Direksi dan Dewan Pengawas di 5 BUMD
-
Semua Pasukan Berani Mati! Veteran Ungkap Semangat Membara Operasi Trikora, Dwikora, dan Seroja