Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 08 Mei 2025 | 14:24 WIB
Ilustrasi ruang jenazah [SuaraSulsel.id/ChatGPT]

Di atas meja ditemukan sejumlah obat untuk penyakit jantung, hipertensi, dan kolesterol. Dua butir obat jantung telah dikonsumsi.

Sempat Beraktivitas Sehari Sebelumnya, Tak Ada Keluhan Kesehatan

Rekan-rekan almarhum menyebutkan bahwa sehari sebelum kejadian (Rabu, 7 Mei 2025), drg. Ismawan masih menjalankan tugasnya sebagai dokter residen di RSGMP Unhas seperti biasa.

Bahkan pada malam hari pukul 19.15 WITA, ia sempat melakukan panggilan telepon dan berdiskusi dengan rekan sejawat.

Baca Juga: Calon Dokter Jadi Joki UTBK, Satu Orang Bayar Rp200 Juta

Pihak keluarga di Makassar segera dihubungi, dan jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan medis guna mengetahui penyebab pasti kematian.

Dekan FKG Unhas Bantah Dugaan Kekerasan dalam Program PPDGS

Seiring munculnya spekulasi di media sosial mengenai dugaan tekanan atau kekerasan dalam program spesialis, Dekan FKG Unhas, drg. Irfan Sugianto, M.Med.Ed., Ph.D, memberikan klarifikasi tegas.

Ia membantah adanya kekerasan atau perundungan yang terjadi dalam lingkungan akademik FKG Unhas, khususnya di program PPDGS.

“Unhas memiliki kebijakan yang sangat ketat terhadap segala bentuk kekerasan atau perundungan. Kami tidak memberi toleransi sedikit pun terhadap praktik semacam itu,” tegas drg. Irfan.

Baca Juga: Sindikat Joki di Unhas Libatkan Bimbel dan Orang Dalam IT

Ia menambahkan bahwa sistem pendidikan di FKG Unhas mengedepankan prinsip humanisme dan profesionalisme.

Load More