Direktur Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi menambahkan, tersangka lain yakni AR, IS, GSL dan DT (50), memalsukan STNK dan plat mobil yang menunggak di pembiayaan agar tidak ditarik.
Pelaku AR, berperan menerima pesanan pembuatan STNK dan plat palsu. Tiap STNK dipatok dari harga Rp1,8 juta sampai Rp2,5 juta.
"Tulisan di STNK asli itu kemudian dihapus menggunakan silet atau kertas amplas dan pelaku memesan plat yang tidak resmi," sebutnya.
Pelaku yang sama, kata Setiadi juga menerima jasa mencabut atau menghilangkan GPS yang terpasang pada mobil rental agar terlacak atau terdeteksi.
"Diduga mobil rental tersebut biasanya hendak digelapkan. Pelaku AR ini memasang tarif Rp300 ribu sampai Rp500 ribu per GPS," bebernya.
Sementara, untuk pelaku IS berperan menerima STNK asli yang telah dihapus tulisannya tadi dari AR.
Tersangka IS kemudian mengedit STNK asli tersebut menggunakan aplikasi Photoshop sesuai dengan data yang diberikan pelaku AR.
IS juga ditugaskan oleh AR mencetak STNK tersebut dan dibayar Rp50 ribu per lembar.
Selanjutnya, pelaku GSL dan DT, berperan mencari pemilik kendaraan yang ingin memesan STNK dan plat palsu.
Baca Juga: Peluang Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu untuk Warga Sulsel Hari Ini, Cek Link!
Ia kemudian melanjutkan pesanan itu ke pelaku AR dengan harga Rp2,5 juta. Sehingga GSL dan DT mendapatkan keuntungan sebesar Rp500 ribu per STNK.
Para pelaku disebut sudah menjalankan aksinya selama dua tahun. Mereka berpindah-pindah bahkan sampai Papua.
"Berdasarkan hasil keterangan ada 300 (STNK). Pelaku ini ada yang dari Sulawesi Tengah, Sultra bahkan, ada ke Papua. Papua ada STNK asli tapi palsu digunakan disana," jelasnya.
Akibat perbuatannya para pelaku dijerat pasal 363 ayat (1) dan ayat (2) juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 dan pasal 56 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama 6 tahun.
Polisi masih memburu pelaku lainnya yang diduga terlibat, termasuk mata rantai pemasok STNK kadaluarsa dan pihak yang membantu proses pencetakan ilegal.
Tim Resmob terus mendalami peran masing-masing pelaku dan kemungkinan keterlibatan oknum tertentu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ditolak Banyak RS, Muh Ikram Langsung Ditangani RSUD Daya: Kisah Anak Yatim Viral di Makassar
-
Begini Cara FEB Unhas Dorong Pelaku UMKM Maros Lebih Adaptif dan Tahan Banting
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang