Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 07 April 2025 | 13:44 WIB
Sejumlah warga duduk di perahu hias saat mengikuti parade pada Gebyar Ketupat Bahari ke-23 di Ololalo, Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (7/4/2025) [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Ratusan perahu hias memeriahkan parade pada Gebyar Ketupat Bahari di Kelurahan Ololalo, Kecamatan Leato Selatan, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Ketua Panitia Gebyar Ketupat Bahari Ivan Olii, mengatakan pertunjukan utama pada kegiatan tahunan itu adalah bahari racing atau balap perahu dan parade perahu hias.

"Kegiatan ini kami mulai dengan parade perahu hias yang diikuti oleh 100 perahu nelayan. Sementara untuk lomba balap ada 21 perahu," ucap Ivan.

Ia mengatakan, tujuan utama dari kegiatan itu adalah untuk menjalin silaturahim antar masyarakat, baik Gorontalo maupun dari luar daerah.

Baca Juga: Mudik Nyaman Tanpa Khawatir! Ini Upaya Polres Majene Jaga Rumah Warga Selama Libur Lebaran

"Walaupun kegiatan ini adalah adopsi dari budaya atau tradisi dari Jawa Tondano, tapi antusias dan dukungan dari masyarakat membuat kegiatan ini selalu meriah," ujar dia, Senin 7 April 2025.

Ivan menjelaskan, kegiatan itu diinisiasi pada tahun 2000, yang pada waktu itu masih menggunakan perahu yang terbuat dari kayu bukan kapal fiber seperti yang sekarang ini.

"Kita buat acara yang mendominasi kegiatan laut atau bahari karena warga Ololalo 90 persen adalah nelayan," kata dia.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wali Kota Gorontalo Adhan Dambe, Wakil Wali Kota Gorontalo Indra Gobel, Kapolresta Gorontalo Kota, Lanal Gorontalo serta Basarnas.

"Kegiatan ini adalah salah satu bentuk syukur dari masyarakat Ololalo yang sudah menjadi tradisi yang menyatu dan sangat positif agar warga tidak jauh-jauh lagi ke Kabupaten Gorontalo," kata dia.

Baca Juga: Libur Lebaran Dongkrak Wisata Lokal, Danau Talaga & Tateli Jadi Favorit Warga

Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman didampingi istri melakukan pemotongan "Topat Agung Mentaram", saat perayaan "Lebaran Topat" atau Ketupat 1446 Hijriah/2025 di Taman Loang Baloq, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Senin (7/4-2025) [Suara.com/ANTARA]

Lebaran Topat

Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggelar perayaan Lebaran Topat atau Ketupat 1446 Hijriah/2025 Masehi sebagai sarana silaturahim, rekreasi, serta hiburan bagi masyarakat di daerah itu.

"Kegiatan Lebaran Topat menjadi salah satu tradisi yang harus dipertahankan, karena sarat dengan nilai-nilai religi dan mempererat tali silaturahim," kata Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman saat menyampaikan sambutan dalam perayaan puncak Lebaran Ketupat di Taman Loang Baloq Sekarbela, Mataram.

Lebaran Ketupat yang dirayakan setiap tanggal 8 Syawal di Kota Mataram ditandai dengan pemukulan beduk oleh Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman didampingi sejumlah pejabat.

Seperti anggota DPRD NTB H Didi Sumardi, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Hamdun, Plt Camat Sekarbela sekaligus Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Cahya Samudra, serta pejabat terkait lainnya.

Kemudian, dilanjutkan dengan pemotongan Topat Agung Mentaram, serta bejuret atau rebutan Topat Agung Mentaram yang dilakukan oleh ratusan warga yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan itu, Wakil Wali Kota Mataram memberikan apresiasi kepada penyelenggara Lebaran Ketupat, karena sudah menyiapkan wadah bagi masyarakat.

Untuk merayakan Lebaran Ketupat yang menjadi ajang silaturahim, rekreasi, serta hiburan masyarakat.

"Saat Lebaran Ketupat, masyarakat melakukan silaturahim, selanjutnya berekreasi ke sejumlah objek wisata, terutama kawasan pantai sebagai bagian dari hiburan warga," katanya.

Wakil Wali Kota mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan dan ketertiban di kawasan objek wisata yang dikunjungi.

Selain itu, para orang tua dapat menjaga anak-anak yang dibawa agar tidak terlepas dari pengawasan orang tua guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Para petugas, baik dari kelompok sadar wisata dan aparat terkait lainnya dapat melaksanakan tugas dengan baik, sehingga acara Lebaran Ketupat bisa berjalan aman dan lancar," katanya.

Plt Camat Sekarbela sekaligus Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Cahya Samudra mengatakan dalam kegiatan Lebaran Ketupat tahun ini, Pemerintah Kota Mataram menghadirkan atraksi budaya dengan tema Hikayat Topat Mentaram.

"Apa yang kami laksanakan itu bagian dari religi budaya serta pariwisata untuk meneruskan kebaikan yang telah dicontohkan para leluhur kita," katanya.

Tahun ini perayaan Lebaran Ketupat dilaksanakan di dua tempat, yakini Mataram Loang Baloq dan Makam Bintaro Ampenan yang menjadi satu kesatuan.

Sebagai sejarah Kota Mataram melaksanakan Lebaran Ketupat untuk meneruskan tradisi menjaga silaturahim.

"Ke depan tradisi ini bisa menjadi warisan kepada anak cucu kita agar tidak tergerus oleh zaman dan tidak terburu oleh media sosial," katanya.

Perayaan Lebaran Ketupat pada dua lokasi itu dirangkaikan dengan kegiatan ziarah makam para ulama, selakaran, zikir, ngurisan (cukur rambut bayi) dan doa kepada Allah SWT.

Rangkaian terakhir Lebaran Topat adalah begibung atau makan bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, tamu undangan dan masyarakat umum lainnya yang hadir sebagai bentuk mempererat silaturahim.

Load More