SuaraSulsel.id - Jajaran Polres Maros mengumumkan penangkapan Petta Bau (59 tahun), seorang perempuan yang diduga sebagai pimpinan dan pendiri Pangissengang Tarekat Ana Loloa.
Sebuah kelompok yang dianggap menyebarkan ajaran sesat di masyarakat. Penangkapan ini dilakukan setelah muncul laporan keresahan dari warga setempat.
"Ada lima orang yang ditangkap dan sudah ditahan, salah satunya adalah pimpinannya, Petta Bau," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Maros, Inspektur Satu (Iptu) Aditya Pandu saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 2 April 2025.
Kelima orang tersebut saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk pendalaman lebih lanjut terkait ajaran yang mereka sebarkan.
Penyelidikan dilakukan untuk memastikan dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok ini dalam mengajarkan kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Laporan Warga dan Fatwa MUI
Kasus ini pertama kali mencuat setelah adanya keluhan dari masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan kelompok tersebut.
Menurut laporan warga, ajaran yang mereka sebarkan dianggap menyimpang dari akidah Islam yang dianut oleh mayoritas penduduk setempat.
Masyarakat kemudian meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Maros untuk turun tangan dalam menelaah praktik yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Baca Juga: Jumlah Zakat Fitrah dan Fidyah di Kabupaten Maros Tahun 2025
“Awalnya ini dari keresahan masyarakat sekitar terkait aktivitas penyebaran Tarekat Ana Loloa. Setelah ramai diperbincangkan, MUI kemudian mengeluarkan fatwa yang menyatakan Tarekat Ana Loloa adalah aliran sesat,” jelas Iptu Aditya Pandu.
Sejak fatwa tersebut dikeluarkan, masyarakat mulai menunjukkan sikap penolakan terhadap ajaran kelompok tersebut.
Situasi sempat mereda setelah Petta Bau dan pengikutnya meninggalkan Maros untuk beberapa bulan.
Namun, mereka kembali ke wilayah tersebut baru-baru ini dan melanjutkan aktivitas mereka di tempat yang sama.
Penggerebekan dan Barang Bukti
Penggerebekan dilakukan oleh tim kepolisian pada Sabtu (30/3) di salah satu rumah warga yang dijadikan tempat berkumpulnya kelompok tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
Terkini
-
Gubernur Sulsel Evaluasi Program Stop Stunting di Takalar dan Jeneponto
-
Sekda Sulsel Dorong Integrasi Hasil Riset KONEKSI Terkait Ketahanan Iklim
-
CEK FAKTA: Benarkah Rusdi Masse Mundur dari NasDem dan Bergabung PSI?
-
Warga Tolak PLTSA, Wali Kota Makassar: Saya Tidak Ingin Warga Dirugikan
-
Hadiah Beasiswa dan Liburan ke Bali untuk Paskibraka Makassar