Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 27 Maret 2025 | 21:12 WIB
Menjelang Idulfitri 1 Syawal 1446 H Karantina Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan operasi patuh di Pelabuhan Makassar, Kamis 27 Maret 2025 [SuaraSulsel.id/Badan Karantina]

SuaraSulsel.id - Menjelang Idulfitri 1 Syawal 1446 H Karantina Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan operasi patuh.

Dengan menggandeng instansi terkait di wilayah Pelabuhan Utama Makassar, Kamis (27/03).

Operasi Patuh ini dilaksanakan untuk memperketat pengawasan karantina dalam menghadapi lonjakan pemudik menjelang Idulfitri 1446 H.

Pengawasan kali ini dilakukan oleh petugas karantina terhadap barang bawaan penumpang yang datang menggunakan KM. Sinabung yang datang dari Baubau.

Baca Juga: Proyek Kereta Api Makassar - Parepare Mangkrak? Ini Penjelasan Menteri Perhubungan

Dalam arahannya sebelum pelaksanaan operasi patuh, Kepala Karantina Makassar, Sitti Chadidjah mengatakan peningkatan arus barang menjelang Lebaran berpotensi meningkatkan risiko.

Penyebaran Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan agar pengawasan terhadap media pembawa semakin diperketat.

"Selain itu juga untuk pengawasan dan atau pengendalian terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, Produk Rekayasa Genetik, Sumber Daya Genetik, Agensia Hayati, Jenis Asing Invasif, Tumbuhan Satwa Liar, serta Tumbuhan dan Satwa Langka," lanjut Sitti Chadidjah.

Senada dengan Kepala Karantina Sulawesi Selatan, Abdul Rahman Direktur Tindakan Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia yang turut hadir pada kegiatan operasi patuh mengucapkan terimakasih kepada instansi terkait yang terlibat pada kegiatan hari ini.

Baca Juga: Waspada! Ini Titik Macet Parah Mudik Lebaran 2025 di Sulawesi Selatan

Dirinya berharap bahwa operasi patuh yang dilaksanakan dapat berjalan lancar dan aman.

"Tentunya menghadapi arus mudik lebaran tahun ini terdapat lonjakan penumpang dari hari - hari biasanya. Operasi patuh juga telah dilaksanakan oleh Badan Karantina Indonesia yang dipimpin langsung oleh Kepala Badan Karantina Indonesia di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Operasi Patuh tentunya bertujuan untuk memberikan pemahaman masyarakat untuk melaporkan barang bawaan berupa hewan, ikan dan tumbuhan ataupun turunannya yang dibawa oleh penumpang." tutur Abdul Rahman

Selain pengawasan dan pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang, Karantina Sulawesi Selatan juga memberikan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya lapor karantina terhadap komoditas yang dilalulintaskan.

Menurut data manifest penumpang terdapat 963 penumpang yang turun di Pelabuhan Utama Makassar melalui KM Sinabung.

Operasi Patuh yang dilaksanakan oleh Karantina Sulawesi Selatan juga melibatkan beberapa instansi terkait diantaranya Polisi Militer Angkatan Laut, PT. Pelindo Regional IV Cabang Makassar, Polsek Soekarno Hatta Makassar, Polres Pelabuhan Makassar serta Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Utama Makassar.

Stok LPG

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan.

Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kg cukup dan aman untuk kegiatan perayaan Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 H.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel Andi Eka Prasetya mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.

Dalam memastikan pelayanan maksimal kepada masyarakat untuk kebutuhan BBM dan LPG 3 kg.

Kepala Dinas ESDM Sulsel juga telah melakukan inspeksi atau turun langsung memantau SPBU untuk memastikan ketersediaan.

Untuk kuota BBM bersubsidi tahun 2025, ketersediaan terbilang aman, di antaranya Pertalite sebanyak 1.265,074 KL, Bio Solar sebanyak 783,245 KL, dan LPG 3 kg sebanyak 298,272 MT.

Penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 hingga posisi Januari tercatat sebagai berikut: Pertalite sebanyak 94,331 KL, Februari 85,656 KL, Bio Solar per Januari 54,416 KL, dan Februari 53,869 KL.

Sedangkan penyaluran LPG 3 Kg per Januari 2025 sebesar 26,069 MT, dan Februari 23,924 MT.

“Stok BBM dan LPG selama Ramadhan dan Idul Fitri dalam kondisi aman. Proyeksi menunjukkan kenaikan permintaan Pertalite sekitar 7 persen selama Ramadhan dan Idul Fitri dibandingkan masa normal (100.934 KL). Untuk Solar, diperkirakan terjadi penurunan permintaan sekitar 10 persen dibandingkan normal (48.757 KL),” ujarnya.

Adapun untuk LPG, lanjut dia, terjadi peningkatan penyaluran sekitar 2,9 persen dibandingkan hari normal (26.785 MT)

Sebelumnya, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi untuk memastikan ketersediaan energi yang cukup selama periode SATGAS RAFI 2025.

Selama masa Lebaran, konsumsi BBM diprediksi meningkat, terutama untuk jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series), yang naik sekitar 7 persen dibandingkan rata-rata harian normal.

Sebaliknya, BBM jenis Gasoil (Bio Solar dan Dex Series) diperkirakan turun 10,4 persen. Sementara itu, konsumsi LPG (subsidi dan non-subsidi) diproyeksikan naik 2,9 persen, Avtur meningkat 3,4 persen dan Kerosene naik 3,7 persen dibandingkan kondisi normal.

Untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik, Pertamina Patra Niaga Sulawesi telah menyiapkan berbagai layanan energi tambahan di sejumlah jalur strategis.

Di sepanjang jalur mudik dan wisata, sebanyak 152 SPBU beroperasi selama 24 jam, memastikan pemudik
dapat mengisi BBM kapan saja tanpa kendala. 

Tak hanya itu, untuk menjangkau masyarakat lebih luas, terdapat 421 agen LPG yang siap melayani kebutuhan bahan bakar rumah tangga.

Load More