Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 09 Maret 2025 | 17:24 WIB
Wakil Bupati Sinjai, A. Mahyanto Mazda, mengunjungi TPA Tondong di Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur Minggu, 9 Maret 2025 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Pemerintah Kabupaten Sinjai semakin serius dalam menangani persoalan sampah. Menindaklanjuti imbauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Menteri Koordinator Bidang Pangan.

Agar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tidak lagi menerapkan sistem pembuangan terbuka (open dumping).

Wakil Bupati Sinjai, A. Mahyanto Mazda, turun langsung ke lapangan pada Minggu, 9 Maret 2025. Ia mengunjungi TPA Tondong di Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur, untuk melihat kondisi terkini serta mencari solusi terbaik.

Kunjungan ini bukan tanpa alasan. TPA Tondong saat ini hampir mencapai kapasitas maksimal dan membutuhkan langkah cepat serta strategi yang tepat agar masalah sampah di Sinjai bisa teratasi.

Baca Juga: Indonesia Darurat Sampah Plastik, J Trust Bank Turun Tangan Cari Solusi

Menurut Mahyanto, gerakan "Sinjai Bersih" harus dimulai dari lingkup terkecil, bahkan dari kantor bupati, agar menjadi contoh bagi masyarakat luas.

Gerakan Pilah Sampah dari Rumah Tangga

"Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA adalah dengan memilah sampah sejak dari rumah tangga. Jika ini bisa diterapkan secara masif, maka beban TPA akan jauh berkurang," ujar Mahyanto Mazda.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, ia berencana untuk membicarakan pendirian bank sampah di berbagai titik, mulai dari desa, sekolah, hingga instansi pemerintahan.
Dengan adanya bank sampah, masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan bahkan mendapat manfaat ekonomi dari sampah yang bisa didaur ulang.

Dalam kunjungannya, Mahyanto didampingi oleh Saharuddin Ridwan, mantan Ketua Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia (ASOBSI).

Baca Juga: Suriani, Siswa MAN 1 Kabupaten Sinjai Raih Golden Ticket Indonesian Idol

Kehadiran Saharuddin semakin memperkuat komitmen Pemda Sinjai dalam menangani sampah dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berkelanjutan.

Load More