Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 12 Februari 2025 | 15:24 WIB
Tim evakuasi dari Basarnas Sulawesi Selatan terus bergerak cepat mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Kota Makassar dan sekitarnya, Rabu 12 Februari 2025 [SuaraSulsel.id/Dokumentasi Basarnas Sulsel]

“Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk dalam tiga hari ke depan,” kata Kepala BMKG Makassar, Irwan Slamet.

Ia juga memperingatkan adanya potensi banjir dan tanah longsor di daerah rawan bencana hidrometeorologi.

Bukan hanya daratan yang terdampak, wilayah perairan juga tidak luput dari ancaman cuaca ekstrem. BMKG memperkirakan gelombang tinggi hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian selatan dan perairan Parepare.

Situasi ini membuat pemerintah daerah harus meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di daerah-daerah rawan bencana. Koordinasi antar-instansi terus dilakukan untuk memastikan bantuan logistik dan tenaga medis tersedia di titik pengungsian.

Baca Juga: Kondisi Terkini Lalu Lintas Makassar-Maros: Masih Lumpuh Total

Sementara itu, warga di lokasi rawan banjir terlihat mulai berbenah dan bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Banyak dari mereka yang memilih untuk tetap berjaga-jaga di pengungsian, mengingat hujan deras diprediksi masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

“Yang penting sekarang aman dulu, soal rumah bisa kita pikir nanti,” ujar Arman, salah satu warga yang mengungsi di Kecamatan Tamalanrea.

Hingga berita ini ditulis, evakuasi dan penyaluran bantuan logistik masih terus berlangsung. Banjir kali ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi sangat penting, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

Load More