Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 02 Januari 2025 | 11:13 WIB
Dua orang anak sedang bermain di atas kapal perang bekas KRI Teluk Bone 511di Kota Pariaman, Sumbar [Suara.com/ANTARA/tangkapan layar Aadiaat M. S.]

Kapal Perang yang Terdampar

Rencana besar untuk menjadikan KRI Teluk Bone sebagai atraksi wisata sebenarnya sudah lama digagas oleh wali kota sebelumnya.

Kapal tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi pariwisata Pariaman. Namun, realisasi rencana itu terhenti karena kendala anggaran.

Penjabat Wali Kota Pariaman, Roberia, menjelaskan bahwa anggaran untuk pemberdayaan kapal tidak masuk dalam APBD 2024.

Baca Juga: KRI Marlin 877, Kapal Perang Buatan Indonesia Siap Menjaga Wilayah Maritim

"Anggaran tidak disiapkan, jadi kami harus fokus pada pembayaran utang daerah sebesar Rp12 miliar," ujar Roberia.

Kini, kapal tersebut hanya menjadi simbol dari rencana yang belum terealisasi. Hibah yang seharusnya menjadi peluang bagi kota malah menjadi tantangan baru yang memerlukan solusi.

Antara Peluang dan Tantangan

Meski kondisi KRI Teluk Bone memprihatinkan, kapal ini tetap memiliki daya tarik tersendiri. Bagi sebagian orang, kapal perang bekas ini menyimpan pesona sejarah yang layak dieksplorasi.

Sayangnya, minimnya pengawasan pada awal kejadian membuat beberapa pengunjung nekat menaiki kapal, menimbulkan kekhawatiran baru.

Baca Juga: Ditangkap! Dua Pelaku Pengeboman Ikan di Teluk Bone

"Saat pengunjung naik ke kapal, petugas sedang sibuk menarik retribusi di depan, sehingga tidak terpantau," ungkap Raski Fitra.

Load More