Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 20 Desember 2024 | 06:24 WIB
Pengusaha asal Sulawesi Selatan Annar Salahuddin Sampetoding saat berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 23 September 2023 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

Polisi kemudian melakukan pengembangan dan menemukan kasus ini ternyata dilakukan secara terstruktur sejak 2010. Bahkan mesin dan kertasnya dipesan langsung dari China seharga Rp600 juta.

Polisi mengungkap tempat kejadian perkara ada di 2 lokasi yaitu di jalan Sunu, kota Makassar (rumah ASS) dan kampus UIN Alauddin Makassar.

Mesin cetak itu dibawa oleh Andi Ibrahim ke kampus II UIN tanpa sepengetahuan pihak kampus di malam hari dan diletakkan di ruangan tersembunyi di gedung Perpustakaan pada awal September 2024.

Suara.com berusaha mengkonfirmasi dugaan ini ke Annar Sampetoding. Namun nomor HP yang pernah digunakan untuk berkomunikasi sudah tidak aktif.

Baca Juga: Rektor UIN Alauddin: Saya Malu, Saya Marah, Saya Tertampar...

Suara.com masih terus berusaha meminta konfirmasi ke Annar terkait dugaan keterlibatannya dalam pabrik uang palsu.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More