Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 18 Desember 2024 | 15:15 WIB
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak saat melihat barang bukti mesin cetak uang palsu di Kampus UIN Alauddin Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin 16 Desember 2024 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Sindikat uang palsu di Universitas Negeri Islam Alauddin atau UIN Alauddin ternyata lintas provinsi. Empat terduga pelaku berhasil ditangkap di Sulawesi Barat, kemarin.

Dua diantaranya merupakan PNS Pemprov Sulbar. Mereka adalah, TA (52) pegawai di Sekretariat DPRD dan MMB (40), Pegawai Diskominfo. Dua orang lainnya, IH (42) dan WY (32).

Dari tangan para pelaku ditemukan uang palsu sebesar Rp11 juta. Diduga uang yang sudah diedarkan mencapai miliaran rupiah.

Dosen Ekonomi Unhas Profesor Marzuki DEA menilai peredaran uang palsu dengan nilai sebesar itu akan punya efek yang besar dari sisi ekonomi.

Baca Juga: Digerebek! Begini Penampakan Mesin Cetak Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin

Menurutnya, peredaran uang palsu dapat menyebabkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap uang yang beredar. Di dunia bisnis, sistem pembayaran, dan stabilitas moneter pun bisa terganggu.

"Mata uang bisa tertekan, inflasi berpotensi meningkat, dan nilai tukar dapat terdepresiasi (jatuhnya nilai mata uang). Ini adalah efek domino yang berbahaya," ucapnya saat dihubungi, Rabu, 18 Desember 2024.

Selain itu, kata Marzuki, ada potensi kasus ini meluas ke kejahatan lain. Seperti indikasi tindak pidana pencucian uang (money laundry) sehingga penyidik harus mendalami.

"Karena bisa jadi hasil dari pemalsuan itu sudah dicuci untuk usaha lain atau diatasnamakan orang lain," bebernya.

Marzuki menilai kasus ini perlu dilihat secara asas praduga tak bersalah dan hati-hati. Namun, jika benar terjadi, ini adalah anomali luar biasa yang tidak pernah terduga terjadi apalagi di institusi yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.

Baca Juga: 4 Pengedar Uang Palsu Asal Kampus UIN Alauddin Ditangkap di Mamuju

Prof Marzuki juga menambahkan bahwa jika tuduhan tersebut benar, kemungkinan besar kasus ini adalah ulah individu atau kelompok kecil yang memanfaatkan celah dalam sistem.

Load More