SuaraSulsel.id - Minggu (24/11) menjadi awal dari perjuangan berat para petugas Pilkada di Sulawesi Selatan. Mereka memulai pendistribusian logistik Pemilu ke pelosok-pelosok daerah, termasuk Kecamatan Seko di Kabupaten Luwu Utara.
Namun, tantangan berat langsung menghadang. Medan ekstrem dan hujan lebat membuat jalur menuju Seko terasa seperti perjalanan tak berujung.
Kecamatan Seko terkenal dengan medan yang sulit dijangkau. Jalanannya penuh lumpur, dan di beberapa titik, petugas harus menyeberangi sungai tanpa jembatan.
Bahkan untuk sampai ke desa-desa tertentu, mereka harus menggunakan sepeda motor trail. Jalur ini menjadi lebih berbahaya dengan hujan deras yang membuat tanah licin dan genangan air semakin dalam.
“Jalannya sangat sulit, apalagi kalau sudah hujan. Lumpur setinggi lutut, ban motor sering kali terjebak,” cerita Aiptu Sudarman Irwan Radias, salah satu anggota PAM Pilkada yang ikut mendistribusikan logistik.
Untuk sampai ke Desa Tirobali, yang berbatasan dengan Sulawesi Barat, Irwan dan timnya butuh waktu dua hari satu malam.
Seko memiliki 12 desa, enam di antaranya terletak di wilayah barat yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Barat.
Desa-desa ini terkenal terisolasi, dengan jarak antardesa yang berjauhan.
“Kondisi seperti ini membutuhkan kerja sama yang kuat. Logistik harus tiba tepat waktu agar Pemilu berjalan lancar,” tambah Irwan.
Baca Juga: Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
Dari kota Masamba, logistik diangkut menggunakan pesawat menuju kota kecamatan Seko. Namun, perjalanan tak berhenti di situ. Dari kecamatan, petugas melanjutkan distribusi ke desa-desa dengan sepeda motor melalui jalur berbatu dan berlumpur.
Tantangan seperti cuaca buruk dan medan ekstrem membuat waktu tempuh menjadi lebih lama dari biasanya.
Proses pendistribusian ini juga melibatkan berbagai pihak, mulai dari petugas pemilu, aparat keamanan, hingga masyarakat setempat.
Di beberapa titik, mereka harus bekerja sama mendorong motor atau membawa logistik secara manual melewati medan yang tidak bisa dilalui kendaraan.
“Kadang kami harus istirahat lebih lama karena cuaca sangat buruk. Hujan deras membuat kami tidak bisa melanjutkan perjalanan. Tapi semangat tetap ada, karena ini untuk rakyat,” jelas Irwan sambil tersenyum.
Meski sulit, dedikasi para petugas tidak pernah goyah. Mereka menyadari betapa pentingnya memastikan logistik Pilkada tiba tepat waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Ini Daftar Daerah di Sulsel dengan Tingkat Kehamilan Anak Tertinggi
-
Kejaksaan Periksa Anak Buah Tito Karnavian: Dugaan Korupsi Bibit Nanas Rp60 Miliar
-
Ledakan Guncang Kafe di Makassar, Ini Dugaan Awal
-
Jeritan Ibu-Ibu Korban Banjir Minta Cangkul dan Sekop ke Jusuf Kalla
-
Stadion Untia Makassar Jadi Proyek Strategis Tahun 2026