SuaraSulsel.id - Setelah sukses dengan aplikasi PeduliLindungi dalam menghadapi pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan melanjutkan inovasi digitalisasi di sektor kesehatan dengan meluncurkan platform Satu Sehat pada Maret 2023.
Transformasi ini tidak hanya mengubah nama aplikasi, tetapi juga memperluas fungsinya sebagai sistem terintegrasi yang menghubungkan data rekam medis dari berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Melalui Satu Sehat, setiap individu dapat mengakses riwayat medis mereka secara lengkap, sehingga memudahkan proses pengobatan di rumah sakit manapun.
Satu Sehat memberikan berbagai manfaat baru yang penting bagi masyarakat. Aplikasi ini memungkinkan dokter untuk melihat riwayat kesehatan pasien secara rinci, memudahkan mereka memberikan diagnosis dan rekomendasi perawatan yang lebih akurat.
Baca Juga: Bahaya! Alat Kesehatan Mengandung Merkuri di Pulau Sulawesi Ditarik
Selain itu, Satu Sehat juga dilengkapi fitur anjuran kesehatan khusus bagi pengguna dengan riwayat penyakit tertentu.
Integrasi dengan BPJS Kesehatan dan berbagai sistem penting seperti pencatatan imunisasi, tuberkulosis, hingga data kematian maternal dan perinatal, memperkuat layanan kesehatan di seluruh negeri.
Digitalisasi kesehatan melalui Satu Sehat telah membawa perubahan signifikan dalam efisiensi pelayanan.
Pengguna dapat memantau status kesehatan, mengakses fasilitas telemedisin, serta mempercepat proses administrasi di rumah sakit, sehingga waktu layanan menjadi lebih singkat.
Selain itu, dengan infrastruktur telekomunikasi yang semakin merata hingga wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T), aplikasi ini memastikan seluruh masyarakat, tanpa terkecuali, memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan modern.
Baca Juga: Rp180 Triliun Hilang, Jokowi Resmikan Rumah Sakit Termegah di Makassar
Digitalisasi Kesehatan
Salah satu kesuksesan pencapaian selama satu dekade Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah digitalitasai Kesehatan dalam bentuk aplikasi yang sangat inovatif, PeduliLindungi.
Pertama kali diluncukan Maret 2020, aplikasi PeduliLindungi membantu dalam pencegahan dan penyebaran Covid-19.
Aplikasi ini sudah diunduh oleh lebih dari 90 juta orang dan telah membantu mencegah warga yang terinfeksi mengakses fasilitas dan tempat umum seperti pusat perbelanjaan, airport, pelabuhan, hotel, dan gedung perkantoran.
"Aplikasi PeduliLindungi yang telah diunduh pasien positif Covid-19 akan berwarna hitam ketika aplikasi tersebut dipindai di pintu masuk tempat umum sehingga petugas keamanan dapat mencegah masuk pasien tersebut, lalu melaporkan yang bersangkutan ke Satgas Covid-19 untuk ditangani lebih lanjut," tulis laman resmi Kemkes.
Sepanjang 2021-2022, PeduliLindungi telah mencegah 3.733.067 orang dengan status merah (vaksinasi belum lengkap) memasuki ruang publik dan telah mencegah 538.659 upaya orang yang terinfeksi Covid-19 (status hitam) melakukan perjalanan domestik atau mengakses ruang publik tertutup.
Penggunaan PeduliLindungi secara masif memberikan dampak positif untuk melakukan kebijakan surveilans.
Berbagai fitur disematkan untuk membantu dalam penanganan Kesehatan secara digital.
Mulai dari fitur pencarian lokasi vaksin terdekat, fitur telemedisin dan pengiriman obat, fitur penerbitan dan dompet digital sertifikat Indonesia berstandar WHO untuk kemudahan perjalanan Warga Negara Indonesia lintas negara.
Ada juga fitur kartu kewaspadaan kesehatan untuk perjalanan domestik, dan data statistik untuk pengambilan keputusan strategis pemerintah.
PeduliLindungi telah bertransformasi menjadi layanan terintegrasi sehingga memudahkan penelusuran, pelacakan, pemberian peringatan, dan dalam rangka memfasilitasi tatanan kehidupan yang baru (new normal).
Namun, setelah pandemic berakhir, aplikasi Peduli Lindungi bertransformasi menjadi Satu Sehat pada Maret 2023.
"Kita nggak ubah aplikasinya. Jadi apapun aplikasinya di rumah sakitnya bisa nyambung ke kita, yang penting datanya standar dan sesuai," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Platform Satu Sehat merupakan salah satu cara Kemenkes mengintegrasikan data rekam medis pasien di fasilitas kesehatan ke dalam satu platform Indonesia Health Services.
Data rekam medis pun bisa diakses masing-masing individu sebagai ‘bekal’ untuk berobat di fasilitas kesehatan lainnya.
Dikarenakan mencakup riwayat hidup seseorang, para dokter akan lebih mudah memberikan rekomendasi yang sesuai dengan tiap data secara rinci.
Pengembangan SatuSehat menjadi aplikasi yang memberikan informasi kredibel tentang kesehatan bermula dari kebiasaan masyarakat yang mencari informasi melalui mesin pencari ketika sedang sekait.
Aplikasi SatuSehat dapat memberi anjuran kepada para penggunanya yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
-
Hati-hati Timnas Indonesia, Alex Pastoor Masuk Daftar Calon Pelatih Ajax Amsterdam
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
Terkini
-
Sosok Jusuf Manggabarani: Jenderal Berani Melawan Preman, Tolak Pangkat, dan Selamatkan TVRI
-
Tarif Impor AS Bikin Industri Terpuruk, Pengusaha: Kami Jadi Korban Eksperimen
-
Ini Syarat Baru Masuk SMAN Unggulan di Kota Makassar
-
5 Link Saldo Dana Kaget, Bisa Klaim Hingga Ratusan Ribu Rupiah
-
10 Langkah Pendirian Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan