Namun, tangan kanannya sempat dipegang oleh salah seorang Paspampres. Surat yang ada di tangan Yeyen pun ikut terambil.
"Tangan saya dipegang Paspampres. Saya fikir pengunjung atau orang lain yang ambil. Saya sudah pasrah kalau surat untuk Presiden tidak bisa saya kasih langsung," ucapnya.
Di dalam hati kecilnya ia berharap besar surat itu bisa sampai ke tangan Presiden. Kalaupun tidak, setidaknya tidak dibuang ke tempat sampah.
"Saya hanya ingin mereka berdua bisa mendengar dan panggil saya dengan sebutan mama. Saya sedang bekerja untuk masa depan mereka lebih baik, tapi biayanya tidak cukup," tuturnya.
Baca Juga: Lomba Mewarnai Bendera Generasi Alfa, Upaya Jaga Nasionalisme di Era Digital
Ternyata, usaha dan doanya dikabulkan. Seminggu kemudian ia mendapat telepon dari nomor tak dikenal.
Orang yang menelpon itu mengaku Paspampres dari istana dan diutus langsung oleh Presiden Jokowi menghubunginya.
"Dia tanya data diri dan anak-anak, saya sempat berfikir apa ini penipuan. Tetapi Paspampres meyakinkan. Hingga akhirnya ia mulai sadar kalau ini betulan perintah dari presiden," ucap Yeyen tak kuasa menahan air matanya.
Setelahnya, Dinas Kesehatan Gorontalo datang menemui dan melihat kondisi Akbar. Mereka lalu diminta untuk berangkat ke Makassar menjalani pemeriksaan.
"Saya punya dua anak yang mengalami gangguan pendengaran. Tapi untuk saat ini yang di operasi dulu baru Akbar," ungkapnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kalah di Pengadilan, Abdul Hayat Gani Kembali Berkantor di Pemprov Sulsel
Pemasangan alat bantu tersebut merupakan bantuan dari Presiden Jokowi dan Kementerian Kesehatan RI. Operasi berjalan lancar dan memakan waktu sekitar 4 jam.
Ini dilakukan di kamar bedah sentral RS Wahidin sudirohusodo Makassar, Senin kemarin.
Operasi bertujuan untuk memperbaiki fungsi pendengaran dengan mengambil alih fungsi koklea yang dapat mengubah gelombang suara, berupa energi mekanik menjadi impuls listrik.
Dokter THT RS Wahidin sekaligus ketua tim Profesor Eka Savitri mengatakan Akbar mengalami gangguan pendengaran atau penyakit bawaan sejak lahir.
Persiapan operasi dilakukan sejak beberapa bulan sebelumnya. Dimulai dari pemeriksaan pendengaran, pemeriksaan CT Scan dan MRI, pemasangan ABD, pemeriksaan.
"Kami telah menerima pasien rujukan ini dari RS Gorontalo sejak bulan Juli dan kami langsung membentuk tim guna mensukseskan dan mengupayakan yang terbaik bagi pasien Akbar," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Kamera 50 MP Full Keunggulan
-
Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
-
6 Mobil Termurah di Indonesia 2025, Harga Baru Bukan Bekas cuma Rp 100 Jutaan
-
5 Rekomendasi HP Gaming Rp 4 Jutaan Terbaik Juni 2025. Performa Ngebut Libas Semua Game
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Terkini
-
Terungkap! Begini Cara Mantan Dirut PDAM Makassar Kelola Dana Cadangan Rp14 Miliar
-
Warga Hentikan Pembangunan Musala Dekat Patung Tuhan Yesus Tertinggi di Dunia
-
Tangis Honorer Sulsel: 'Dibuang Setelah Tidak Lolos PPPK'
-
22 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Tidak Bisa Kembali ke Tanah Air
-
3 Mantan Stafsus Nadiem Makarim yang Akan Diperiksa Kejagung Besok