Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 29 Juli 2024 | 15:53 WIB
Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei saat media gathering di kota Makassar, Jumat 26 Juli 2024 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikelola perempuan terus bertumbuh. Olehnya, pembiayaan untuk sektor ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar.

Dari data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menunjukkan 64,5 persen atau sekitar 37 juta orang dari 65 juta pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.

Dengan begitu, perempuan memberi kontribusi besar terhadap produk domestik bruto atau PDB secara nasional.

Namun, pelaku UMKM masih kesulitan mengakses bantuan permodalan dengan mudah. Masalah diperparah dengan suku bunga yang semakin tinggi. Itulah mengapa, perlu ada program pembiayaan yang efisien bagi mereka.

Baca Juga: 64 UMKM Binaan Disperindag Pamer Produk di Pelepasan Ekspor Sulsel

Seperti yang dilakukan oleh CIMB Niaga sejak tahun 2022. Perseroan memfasilitasi pelaku UMKM perempuan dan disabilitas di Indonesia Timur untuk mendapatkan pinjaman tanpa bunga.

Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan pihaknya menyasar wilayah di Indonesia Timur yang belum banyak terjangkau oleh pembiayaan perbankan selama ini. Seperti di Kota Makassar, Toraja, Manado, Balikpapan, dan Samarinda.

"Sudah ada 100 pelaku UMKM perempuan yang kami bantu modal tanpa bunga dan kita dampingi. Mulai dari memberikan pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan, dan akses digital. Misal, ada tukang jahit yang kita bimbing, memang bantuan modal awalnya hanya sekitar Rp7 juta, kita latih dan sekarang omsetnya sudah Rp150 jutaan," ujarnya kepada media di Makassar, Jumat, 26 Juli 2024.

Ia menjelaskan, di wilayah Indonesia Timur, banyak potensi UMKM yang dapat dikembangkan untuk mendorong percepatan pembangunan serta pemerataan ekonomi nasional. Makanya CIMB Niaga tergerak untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bidang pemberdayaan ekonomi ini.

Selain itu, CIMB Niaga menggelontorkan 26 persen dari total pembiayaan bank atau setara Rp54,8 triliun untuk mendukung transisi yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon dan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Developments Goals.

Baca Juga: Ternyata Ini Manfaat Perusahaan Perseorangan Bagi UMKM

Ini adalah misi CIMB Niaga untuk membentuk masyarakat yang bertanggung jawab demi terciptanya bumi yang lestari.

"Ini bukti komitmen kami tidak hanya sekadar mengejar profit tapi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan dan bumi," sebutnya.

Kata Fransiska, salah satu kegiatan keberlanjutan wujud corporate citizenship di Makassar adalah menggelar program literasi keuangan bagi 200 siswa sekolah dasar di empat sekolah, di kota tersebut.

Sementara, Head of Region Indonesia Timur dan Bali Nusra CIMB Niaga Ahmad S Ilham menambahkan, pihaknya mencatat ada pertumbuhan sebesar Rp1,5 triliun yang dihimpun dari biaya dana murah atau current account saving account (CASA).

Penopang Utama dana murah CIMB Niaga berasal dari sektor pendidikan, Kesehatan, UMKM, dan konsumer. Pihaknya kini menyasar perguruan tinggi dan instansi kesehatan untuk menggenjot pertumbuhan dana murah.

"Secara year on year, pertumbuhan CASA di Makassar 122 persen dan kita yang paling tinggi se Indonesia. Potensinya cukup besar dengan berbagai inovasi dilakukan seperti membuka Digital Lounge di Unhas," jelasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More