SuaraSulsel.id - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemprov Sulsel menemukan puluhan hektar sawah di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan gagal panen akibat polusi asap smelter.
"Betul. Kami menjumpai beberapa hal yang menjadi temuan ada kerusakan tanaman padi diduga dari asap pabrik Lithium atau baterai di Bantaeng," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemprov Sulsel, Imran Jausi, Kamis, 18 Juli 2024.
Imran mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim ke area smelter Huadi Nickel-Alloy Indonesia pada Selasa, 17 Juli 2024. Di sana ditemukan ada kerusakan tanaman padi dengan kondisi fisik daun menguning sampai kecoklatan.
Tak hanya padi. Kata Imran, kondisi beberapa tanaman lain di sekitar pabrik juga mengalami perubahan warna kuning hingga kecoklatan seperti pohon asam, pohon randu dan jambu mente.
"Bukan serangan hama dan penyakit, namun diduga dari asap pabrik litium (baterai) yang baunya memang sangat menyengat. Polusinya itu menghambat proses fotosintesis akhirnya tanaman akan mati secara perlahan," jelasnya.
Kata Imran, dugaan kerusakan tanaman tersebut dari asap pabrik Litium yang menyebar karena sapuan angin ke arah pertanaman padi di empat titik lokasi persawahan yang luas. Luas kerusakannya pun bervariasi.
Dimana diperkirakan titik 1 dan titik 4 luasan di atas masing-masing 20 Ha. Sedangkan, titik 2 dan 3 sekitar 4 hingga 5 Ha.
"Kurang lebih 65 Ha kerusakannya," jelasnya.
Ia menambahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulsel sudah melakukan pengambilan sampel udara dan air. Setelahnya akan dilakukan pengujian pada Laboratorium Mutu Agung.
Baca Juga: Inovasi Padi Apung Mahasiswa Unhas di Desa Moncongloe Maros
"Hasil pengujian baru akan selesai minggu depan. Setelah sampel keluar baru kami keluarkan rekomendasi ke Pemkab Bantaeng untuk tindak lanjutnya," sebutnya.
Kata Imran, asap polusi smelter mengandung merkuri yang berbahaya bagi lingkungan. Itulah kenapa tanaman di sekitar lokasi pabrik akan mati perlahan.
Polusi ini sebelumnya juga dikeluhkan oleh warga di desa Papanloe dan Mawang. Mereka mengaku mengalami batuk dan sesak karena debu pabrik smelter.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Inilah Daftar Gaji Minimum Pekerja di Kota Makassar Mulai 2026
-
Stok Aman, Harga Agak Goyah: Cek Harga Bahan Pokok di Palu Jelang Natal & Tahun Baru 2026
-
Gubernur Sulsel Groundbreaking 'Jalan Tol' 35 KM Hubungkan Luwu Timur dan Sulawesi Tengah
-
BI Sultra Siapkan Rp980 Miliar Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026
-
Makassar Bidik 6,18 Juta Wisatawan di 2025, Apa Strateginya?