Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 23 Juni 2024 | 13:34 WIB
Video pendek Ustadz Nur Maulana melakukan ritual memakaikan songkok putih di kepala jemaah haji [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Oleh karenanya, proses Mappattoppo ini didahului dengan sujud syukur menghadap ke Kiblat atau ke Kakbah. Adapun proses Mappattoppo dilakukan oleh seseorang yang sudah melakukan ibadah haji sebelumnya.

“Urutannya, didahului dengan sujud syukur menghadap kiblat, lalu orang yang dituakan ini membaca sholawat kepada Nabi kemudian meletakkan Songkok Talili di atas kepala jemaah haji,” terang Idrus.

“Ada beberapa yang berpendapat, ketika kerudung atau songkok sudah diletakkan di atas kepala, maka jamaah haji harus mengenakannya selama 40 hari baru bisa dilepas.”

Terkait tradisi jemaah haji ini, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ikhwan Kecamatan Marusu, Ustadz Ansar, menyampaikan bahwa hal ini seperti wisuda.

Baca Juga: PPIH Embarkasi Makassar Catat 11 Orang Jemaah Haji Meninggal Dunia

“Hanya semata-mata kebiasaan atau tradisi. Ini ibaratnya orang wisuda, yang menandakan bahwa selesai semua pelaksanaan rukun hajinya.

“Ini juga terkait dengan kebiasaan cara beragama masyarakat. Kita di Maros lebih senang kalau banyak doa dan yang mendoakan,” ucap Ustadz Ansar.

Load More