Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 14 Juni 2024 | 01:12 WIB
Ilustrasi: Foto yang diambil pada 11 Februari 2024 di lokasi yang dirahasiakan ini menunjukkan anak babi hasil rekayasa genetika yang dibiakkan untuk transplantasi organ dan sel manusia oleh tim yang dipimpin oleh perusahaan Jepang PorMedTec Co. [Dok.Antara]

SuaraSulsel.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat telah mengirim sampel darah ternak Babi yang terindikasi terkena virus African Swine Fever (ASF) ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk dilakukan uji banding laboratorium.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura Jean Rollo, mengatakan ada beberapa sampel darah ternak babi yang diambil dari kampung untuk dikirim ke Makassar karena dilaporkan sakit.

"Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan di laboratorium pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di Koya Kosso, Distrik Muara Tami ada indikasi ternak babi terserang penyakit namun belum dipastikan apakah itu virus ASF tidak," katanya, Kamis 13 Juni 2024.

Menurut Rollo, untuk memastikan apakah itu virus ASF maka pihaknya melakukan uji banding pemeriksaan laboratorium di Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Karantina Hewan Sulawesi Barat Gagalkan Penyelundupan Daging Babi Dari Palu ke Balikpapan

"Namun sampai saat ini kami masih menunggu hasil pengujian laboratorium tersebut," ujarnya.

Dia menjelaskan, sampel darah ternak babi yang diambil ialah dari Kampung Nafri, Distrik Abepura karena berdasarkan laporan dari masyarakat setempat ada beberapa ternak babi yang sakit sehingga pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap ternak babi yang ada di kampung tersebut.

Dia menambahkan, untuk wilayah Papua yang sudah terkonfirmasi penyebaran virus ASF yakni di Kabupaten Jayapura dengan demikian Pemerintah Kota Jayapura terus memantau perkembangan di lapangan untuk memastikan tidak ada penyebaran virus ASF masuk ke wilayah setempat.

"Jika hasil uji laboratorium yang keluar positif virus ASF maka kami akan melakukan pemblokiran Kampung Nafri terkait keluar dan masuk ternak babi," katanya.

Baca Juga: 14 Ribu Babi Dilaporkan Meninggal di Kabupaten Luwu Timur, Positif Flu Babi

Load More