Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 14 Mei 2024 | 17:55 WIB
Kerukunan Keluarga Luwu Raya Sulawesi Selatan kembali menyalurkan bantuan beras sebanyak 1 ton kepada warga terdampak banjir, Selasa 14 Mei 2024 [SuaraSulsel.id/Dokumentasi KKLR]

SuaraSulsel.id - Organisasi paguyuban Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan kembali menyalurkan bantuan berupa beras sebanyak 1 ton kepada warga terdampak banjir.

Kali ini bantuan yang merupakan bagian dari program KKLR Sulsel Peduli itu diserahkan kepada warga terdampak banjir di Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Selasa, 14 Mei 2024.

Tim yang dipimpin Wakil Bendahara BPW KKLR Sulsel Baharman Supri didampingi pengurus Departemen Kesejahteraan Sosial Darsan Dappy diterima oleh Sekretaris Desa Lembang-Lembang Masriadi disaksikan oleh sejumlah warga.

"Atas nama KKLR Sulsel, kami serahkan bantuan ini kepada masyarakat di Lembang-Lembang. Meskipun mungkin tidak banyak, tapi semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi yang menerimanya," kata Baharman.

Baca Juga: Dua Desa Terisolasi Akibat Banjir di Konawe Utara

Baharman juga mengatakan bahwa KKLR Sulsel juga merasa perlu untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan agar banjir yang menimpa masyarakat bisa segera ditangani dengan baik.

"Mudah-mudahan setelah ini ada langkah lebih kongkrit yang bisa kita lakukan, tentunya dengan kolaborasi semua stakeholder yang ada," ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Desa Lembang-Lembang Masriadi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada KKLR Sulsel atas bantuan yang diberikan.

"Kami ucapkan terima kasih kepada KKLR Sulsel yang sudah berkenan memberikan bantuan beras kepada warga kami yang sudah sekian lama menderita akibat banjir," ucapnya.

Dikatakan Masriadi, banjir yang terjadi disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Rongkong sejak 26 Maret 2024 lalu.

Baca Juga: Trans Sulawesi Lumpuh Akibat Banjir di Kabupaten Konawe Utara

"Banjirnya sudah lama, sejak 26 Maret. Sebagian besar masyarakat kami mengungsi ke luar desa, namun masih ada juga yang harus tinggal menunggui rumah meski tergenang air," beber dia.

Load More