SuaraSulsel.id - Organisasi paguyuban Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan kembali menyalurkan bantuan berupa beras sebanyak 1 ton kepada warga terdampak banjir.
Kali ini bantuan yang merupakan bagian dari program KKLR Sulsel Peduli itu diserahkan kepada warga terdampak banjir di Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Selasa, 14 Mei 2024.
Tim yang dipimpin Wakil Bendahara BPW KKLR Sulsel Baharman Supri didampingi pengurus Departemen Kesejahteraan Sosial Darsan Dappy diterima oleh Sekretaris Desa Lembang-Lembang Masriadi disaksikan oleh sejumlah warga.
"Atas nama KKLR Sulsel, kami serahkan bantuan ini kepada masyarakat di Lembang-Lembang. Meskipun mungkin tidak banyak, tapi semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi yang menerimanya," kata Baharman.
Baca Juga: Dua Desa Terisolasi Akibat Banjir di Konawe Utara
Baharman juga mengatakan bahwa KKLR Sulsel juga merasa perlu untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan agar banjir yang menimpa masyarakat bisa segera ditangani dengan baik.
"Mudah-mudahan setelah ini ada langkah lebih kongkrit yang bisa kita lakukan, tentunya dengan kolaborasi semua stakeholder yang ada," ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Desa Lembang-Lembang Masriadi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada KKLR Sulsel atas bantuan yang diberikan.
"Kami ucapkan terima kasih kepada KKLR Sulsel yang sudah berkenan memberikan bantuan beras kepada warga kami yang sudah sekian lama menderita akibat banjir," ucapnya.
Dikatakan Masriadi, banjir yang terjadi disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Rongkong sejak 26 Maret 2024 lalu.
Baca Juga: Trans Sulawesi Lumpuh Akibat Banjir di Kabupaten Konawe Utara
"Banjirnya sudah lama, sejak 26 Maret. Sebagian besar masyarakat kami mengungsi ke luar desa, namun masih ada juga yang harus tinggal menunggui rumah meski tergenang air," beber dia.
Menurut Masriadi, warga sudah beberapa kali meminta kepada pemerintah agar persoalan tanggul bisa segera dituntaskan, namun tak urung ada kejelasan hingga saat ini.
"Bahkan sudah pernah ada orang Balai yang datang meninjau. Tapi kata mereka, sulit untuk melakukan perbaikan jika genangan air masih tinggi. Mungkin terkait mobilitas alat berat ya," gumannya.
Karena itu dirinya berharap, KKLR Sulsel dan pihak-pihak terkait yang lain dapat membantu mereka memperbaiki kembali tanggul yang jebol.
"Tanggul (yang jebol) harus diperbaiki agar banjir bisa surut. Dan itu butuh alat berat excavator, minimal 3 unit. Kalau cuman 1 unit kayaknya tidak efektif," tambahnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKLR Sulawesi Selatan Ir. Hasbi Syamsu Ali mengatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan perhatian serius kepada setiap bentuk bencana yang melanda wilayah Luwu Raya.
"Pasti kita sangat peduli karena ini adalah kampung halaman kita. Sebelumnya kita turun ke bencana banjir di Luwu, dan sekarang kita menyasar Luwu Utara yang ternyata dampak banjirnya juga sangat luar biasa," ungkapnya.
Hanya saja, kata Hasbi, sebagai organisasi paguyuban, kekuatan KKLR tentu tidaklah sebanding dengan kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah.
"KKLR ini hanya organisasi kekerabatan, sifatnya kekeluargaan. Tentu saja pemerintah yang seharusnya paling bisa melakukan banyak hal dibanding kami," tukasnya.
Namun demikian, Hasbi menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya akan terus terlibat membantu masyarakat yang terdampak bencana.
"Insya Allah kita akan terus terlibat sesuai dengan kemampuan yang ada. Kita percaya ada banyak orang-orang baik yang mau membantu sesamanya yang sedang membutuhkan," pungkasnya.
Untuk diketahui, saat ini banjir di Luwu Utara menggenangi sejumlah desa di tiga wilayah Kecamatan, diantaranya Desa Lewewe, Desa Lembang- Lembang, Desa Muktisari dan Desa Beringin Jaya di Kecamatan Baebunta Selatan.
Kemudian di Kecamatan Malangke Barat banjir merendam sebagian besar wilayah Desa Pombakka, Desa Wara dan Desa Limbong Wara.
Sementara di Kecamatan Malangke, setidaknya 7 desa ikut terdampak, yakni Desa Tolada, Desa Girikusuma, Desa Putemata, Desa Pettalandung, Desa Tingkara, Desa Malangke dan Desa Pattimang.
Berita Terkait
-
Bakal Lanjutkan Program Anies, "Parkir" Air jadi Jurus RK Cegah Banjir di Jakarta, Apa Maksudnya?
-
Hujan Lebat, Sejumlah Titik di Jakarta Tergenang Banjir
-
Hujan Deras Guyur Jakarta, 43 RT Kebanjiran
-
Detik-Detik Banjir Catalonia: Upaya Penyelamatan Berlanjut Pasca Tragedi Valencia
-
Raja Spanyol Dilempari Lumpur saat Kunjungi Korban Banjir Valencia
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus