SuaraSulsel.id - Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel Ishaq Iskandar mengaku akan menyelidiki kasus salah satu dokter di Kabupaten Tana Toraja bernama Ledi Liberti yang dianggap mangkir dari tugas.
Dokter tersebut diketahui sudah sebulan lebih tak masuk kantor. Ia bertugas di Puskesmas Lekke, Kecamatan Simbuang.
Kasus ini terungkap saat seorang ibu hamil terpaksa melahirkan di pinggir jalan, ketika dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD). Nyawa ibu itu terselamatkan, namun anaknya dinyatakan meninggal dunia.
"Ini jelas preseden buruk bagi dunia kesehatan kita di Sulsel. Kami akan selidiki dan segera turunkan tim ke Toraja," ujar Ishaq saat dikonfirmasi, Selasa, 14 Mei 2024.
Baca Juga: Menteri Sosial Kunjungi Korban Tanah Longsor Tana Toraja
Ishaq mengatakan dari informasi yang dihimpun, dokter Ledi merupakan utusan Kementerian Kesehatan lewat program Nusantara Sehat. Namun hingga kini belum diketahui alasan ia tak berkantor dalam waktu yang cukup lama.
"Jika nanti faktanya di lapangan ada pelanggaran, kami bisa merekomendasikan ke Kementerian Kesehatan agar diganti," ucapnya.
Kata Ishaq, jarak puskesmas dengan rumah sakit memang sangat jauh. Belum lagi infrastruktur yang tidak memadai.
Saat kejadian, ada 14 titik longsor di sepanjang jalan yang akan dilalui. Sehingga ambulance yang hendak membawa pasien tidak bisa lewat.
"Kami turut berduka atas kejadian ini. Selain karena faktor tenaga medis, juga faktor infrastruktur di sana yang tidak memadai," sebutnya.
Kronologi Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan
Baca Juga: 18 Tewas dalam Bencana Longsor di Tana Toraja, 2 Masih Dicari
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tana Toraja Yosefina Rombetasik mengatakan pada tanggal 27 April 2024, ibu tersebut datang ke Puskesmas Lekke untuk ikut Posyandu.
Dari hasil pemeriksan oleh bidan setempat yang ditulis di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), janin dari ibu tersebut terletak melintang didalam perut.
"Maka bidan merujuk untuk ke Makale agar mendapat penanganan yang maksimal. Tetapi ibu tidak mau dengan alasan ke depannya akan terlalu lama di kota," ujar Yosefina dalam keterangan tertulisnya kepada SuaraSulsel.id.
Selanjutnya, pada Sabtu, 11 Mei 2024, ibu tersebut kembali datang ke Puskesmas Lekke dan sudah mengeluh kesakitan. Saat dilakukan USG, didapatkan letak janin memang melintang bukan letak kepala yang berada di bawah.
"Bahkan para bidan dan perawat melakukan video call dengan dokter spesialis obgyn di RSUD Lakipadada untuk konsultasi dengan memaparkan hasil USG. Dokter menyarankan pasien untuk segera dirujuk," sebutnya.
Para perawat dan bidan Puskesmas Lekke lalu menganjurkan untuk merujuk ke Polewali karena sebelumnya sudah dijelaskan ke keluarga pasien mengenai kondisi jalan antara Petarian dan Leppan yang belum bisa dilalui roda empat.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Desain Mirip iPhone Boba Tiga, Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Kapan Koperasi Merah Putih Beroperasi? Ini Penjelasan Menteri
-
Free Fire Nusantara Series 2025 Fall: Makassar Jadi Saksi Lahirnya Sang Juara Dunia?
-
Lahir di Tengah Jalan, Ibu Hamil di Toraja Utara Dibantu Nakes Hanya dengan Senter HP
-
KPK Usut Dugaan Korupsi di BRI, Dirut Tegaskan Operasional Bank Tetap Aman
-
Jadi Mitra Pemerintah, Katering RKP Manfaatkan KUR BRI untuk Hadirkan Program Makan Bergizi Gratis