SuaraSulsel.id - Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Rais. Korban penembakan oleh oknum Anggota TNI Angkatan Laut berinisial Koptu SB. Peristiwa itu terjadi Minggu, 5 Mei 2024, sekitar pukul 05.00 wita, dini hari.
Rahmat, saudara korban mengaku menyaksikan detik-detik adiknya ditembak oleh Koptu SB. Saat kejadian, mereka sedang menonton warga sekitar mengejar pelaku pencurian.
"Tempat lokasi kejadian ribut-ribut itu jauh dari tempat kami berdiri. Ada saya, adikku di sebelah kiri, dan satu teman lainnya," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Senin, 6 Mei 2024.
Kata Rahmat, ia sempat melihat moncong senjata angin di tembok rumah seberang jalan. Pikirannya, akan ada tembakan peringatan untuk warga yang sedang ricuh.
Rahmat menyangkal jika dituduh melempar rumah pelaku dengan batu ataupun membawa parang. Ia mengaku, mereka hanya menonton saat kejadian.
"Muncul ditembok kayak sniper mengarah ke depan, tapi itu posisi senapan jauh dari lokasi tempat orang ribut. Ada tujuh kali bunyi tembakan, tapi hanya bunyi besi. Pas tembakan ke tujuh itu adik saya kena. Langsung kepala bagian tengah seperti di film," ucapnya.
Awalnya, Rahmat mengatakan tak sadar jika Rais yang berdiri tepat di sampingnya terkena peluru. Namun, korban tiba-tiba tumbang dan darah terkucur keras dari kepalanya.
"Pas saya menoleh ke kiri, dia sudah jatuh. Kepalanya sudah keluar darah. Saya langsung angkat dan bawa ke rumah sakit angkatan laut," sebutnya.
Rais diketahui sempat mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Sayang nyawanya sudah tak tertolong. Korban sudah dimakamkan pada Minggu sore.
Baca Juga: Kronologi Anggota TNI AL Tembak Warga Makassar Tawuran, 1 Meninggal Dunia
Pihak keluarga menginginkan agar pelaku dapat dihukum sesuai perbuatannya. Rahmat juga berharap semoga masih ada keadilan untuk adiknya.
Korban Dikenal Pendiam
Bagi warga sekitar, Rais merupakan sosok yang pendiam. Salah satu tetangga korban, Nur, mengatakan mereka tidak menyangka korban akan meninggal dengan cara mengenaskan.
"Anaknya sopan sekali dan pendiam. Kalau di sini iye, iye saja. Dia taat sekali sama bapaknya karena buta kasihan," sebutnya.
Kata Nur, mereka sama sekali tidak mengetahui Rais meninggal. Peristiwa itu baru diketahui saat jenazah korban dibawa ke rumah.
"Nanti kami tahu meninggal pas ada bunyi ambulance depan lorong. Kami tanya siapa meninggal, bapaknya bilang Rais ditembak tadi pagi. Astagfirullah, sumpah kaget," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Gubernur Sulsel Terima Penghargaan Indonesia's SDGs Action Awards 2025
-
BMKG Rilis 287 Gempa di Sulawesi Utara: Mana Paling Berbahaya?
-
3 Perusahaan Reklamasi Laut Tanpa Izin di Sulawesi Tenggara
-
Kejaksaan Tahan Kepala SMPN 1 Pallangga Gowa, Ini Kasusnya
-
Lurah di Gowa Jual Program Sertifikat Tanah Gratis Rp5 Juta