SuaraSulsel.id - Polisi melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Jumiati, seorang ibu rumah tangga di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 18 April 2024. Pelaku yang merupakan suami korban memperagakan 51 adegan.
Rekonstruksi dilakukan di rumah pelaku jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar. Polisi juga menghadirkan sejumlah saksi dari pihak keluarga dan penyewa rumah tersebut.
Dalam reka adegan itu, tersangka diminta memperagakan awal mula menganiaya korban hingga meninggal dunia dan menimbun mayatnya di belakang rumah pada tahun 2017 lalu.
Kepada polisi, Hengky mengaku menganiaya korban selama tiga hari berturut-turut. Penganiayaan dilakukan dengan cara memukul dada, perut dan kepala korban.
"Ada 51 adegan. Jadi penganiayaan dilakukan selama tiga hari secara berturut-turut sampai korban meninggal dunia," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat mengikuti rekonstruksi.
Kata Ngajib, sebelum menganiaya korban, mereka sempat berselisih. Hengki menuduh bahwa istrinya telah berselingkuh.
"Dari keterangan saksi dan tersangka sendiri, pertama, ada perselisihan. Lalu terjadilah penganiayaan itu," ucap Ngajib.
Hengki sendiri saat ini sudah tetapkan tersangka. Ia terancam hukuman mati dan disangkakan pasal 340 KUHP juncto 338 KUHP.
Kata Ngajib, Hengki diduga sudah merencanakan pembunuhan untuk istrinya.
Baca Juga: Bunuh Dan Cor Istri Dalam Rumah, Hengki Terancam Hukuman Mati
Rekonstruksi itu disaksikan oleh warga sekitar secara beramai-ramai. Mereka geram dan meminta polisi agar memberi hukuman setimpal kepada tersangka.
Sejumlah emak-emak yang datang di lokasi juga terlihat menangis. Mereka tidak menyangka Jumiati akan jadi korban pembunuhan sadis oleh suaminya sendiri.
"Tolong dihukum mati saja pak. Terlalu baik kasihan istrinya. Dia disiksa, dipukul tetap bertahan demi anak-anaknya," teriak salah satu warga, Indah.
Sebelumnya, warga kota Makassar digegerkan dengan penemuan jenazah wanita yang ditimbun dan dicor di sebuah rumah di Jalan Kandea II. Korban diketahui dibunuh dengan keji oleh suaminya sendiri, Hengki.
Saat diinterogasi polisi, Hengki mengaku motif pembunuhan itu terjadi karena cemburu. Ia menduga istrinya, Jumiati sempat bertemu dengan mantan pacarnya.
"Gara-gara saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di lorong 1. Saya tanyakan dia tidak mau mengaku," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Anggota Geng Motor Pembusur Warga Ditembak
-
Modus Anggota DPRD Parepare Korupsi Sapi
-
Pencarian Kapal Ambulans Laut di Selat Makassar, Basarnas: Semoga Semua Selamat!
-
CEO Danantara: Makassar Siap Bangun Stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik
-
Koalisi LSM Buka Posko Pengaduan Kerusakan Lingkungan di Sulsel