Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 19 Maret 2024 | 17:14 WIB
Pasangan penyandang disabilitas Ahmad dan Zaenab berjualan takjil di pinggir jalan AP Pettarani, kota Makassar [SuaraSulsel.id/ Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Kondisi disabilitas fisik tidak jadi penghalang untuk tetap bekerja. Hal ini dialami oleh pasangan suami istri bernama Ahmad dan Zaenab, penyandang difabel yang sukses berdagang.

Ahmad penyandang tuna wicara, sementara Zaenab adalah tuna daksa. Namun kondisi itu tidak membuat mereka minder.

Mereka memanfaatkan bulan ramadan untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Ahmad dan Zaenab berjualan takjil bersama pelaku UMKM lainnya di jalan AP Pettarani, kota Makassar.

Baca Juga: Ini Bahaya Konsumsi Gorengan Saat Berbuka Puasa

"Untungnya ya lumayan. Bisa Rp200 ribu per hari," ujar Zaenab saat ditemui sedang menjajakan takjil, Selasa, 19 Maret 2024.

Zaenab mengaku bersyukur difasilitasi berjualan oleh Balai Disabilitas Wirajaya Makassar.

Pasangan suami istri itu terlihat sibuk mempersiapkan jualan sejak pukul 15.00 wita di mobil rakitan khusus.

Mereka menjual berbagai macam takjil seperti air mineral, es pisang ijo, gorengan, Thai Tea, dan es kopi yang diracik langsung oleh Ahmad.

Harganya pun sangat murah. Mulai dari Rp5.000 sampai Rp15.000 untuk sebotol es kopi segar.

Baca Juga: Lapas Perempuan Kendari Luncurkan Program Satu Hari Satu Juz Alquran

Untuk mempermudah transaksi, mereka dibantu oleh tenaga pendamping dari Sentra Wirajaya Makassar. Ahmad dan Zaenab juga menyiapkan pembayaran non tunai.

"Alhamdulillah, kami diberi kesempatan untuk berwirausaha. Diberi modal dari Sentra Wirajaya Makassar dan terus didampingi," ucapnya.

Pada hari biasa, Zaenab dan suaminya berjualan di kantor Sentra Wirajaya Makassar. Bahkan mereka sudah punya pelanggan tetap.

"Kami sudah berwirausaha satu tahun lebih. Awalnya dikasih modal Rp5 juta dan alhamdulillah sekarang sudah bisa diputar. Sudah ada orderan juga kalau ada acara," ucapnya.

Walau punya keterbatasan, Zaenab dan Ahmad tidak ingin terus menerus bergantung mengandalkan bantuan pemerintah. Mereka juga ingin mandiri secara finansial.

Ia berharap usahanya terus berjalan dan bisa berkembang. Harapannya adalah bisa menciptakan lapangan kerja dan mempekerjakan disabilitas lainnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More