SuaraSulsel.id - Perum Bulog di Sulawesi Selatan ketiban 100 ribu ton beras impor tahun 2024. Ini untuk menanggulangi harga beras di pasaran yang terus melambung.
Diketahui, harga beras premium di Sulawesi Selatan sudah mencapai Rp16.700 per liter. Ada kenaikan sekitar Rp3.000 dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Selain mahal, sejumlah ritel juga membatasi pembelian.
Kepala Divisi Regional Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat Imron Rosidi mengakui ada 100 ribu ton beras impor masuk ke Sulawesi Selatan, pekan lalu dari Thailand.
Bulog ditugasi pemerintah untuk mengimpor beras negara dan beras CBP (cadangan beras pemerintah), dan Sulsel dapat destinasi impor beras sebanyak 100 ribu ton.
Baca Juga: Puluhan Warga Bone Terima Bantuan Beras dari Pemprov Sulsel
"Stok dari impor sudah masuk semua. Stok yang ada di sini juga untuk mengcover Maluku dan Papua karena kalau nunggu dari Jawa cukup lama," ujar Imron usai menghadiri rapat kunjungan kerja Presiden RI ke Sulawesi Selatan, Senin, 19 Februari 2024.
Imron mengatakan jika harga masih tetap tinggi, maka pihaknya akan melakukan intervensi harga. Bulog juga sudah bekerja sama dengan sejumlah ritel modern untuk mengatasi kekurangan stok.
"Kami sudah bekerjasama dengan sejumlah minimarket. Ke depan, beras SPHP (medium) itu akan dijual di ritel modern agar customer tidak kesulitan. Kalau itu kan harganya paling mahal Rp10.900 per liter," jelasnya.
Namun, menurut Imron, harga beras dipengaruhi oleh fluktuasi harga pangan dunia yang tidak stabil. Hal tersebut menjadi salah satu faktor utama kenaikan harga beras di dalam negeri.
Masalah diperparah dengan produksi beras yang mengalami penurunan karena El Nino. Kata Imron, ini tidak hanya terjadi di Sulawesi Selatan sebagai daerah penghasil beras, tapi juga seluruh Indonesia, bahkan negara lain.
Baca Juga: Penampakan Emas dan Berlian Milik Dosen di Makassar, Nilainya Miliaran Rupiah
"Karena ada ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan yang menjadi pemicu utama kenaikan harga beras," ucapnya.
Presiden RI Joko Widodo diketahui akan memantau langsung ketersediaan beras di Sulawesi Selatan pada Kamis, 22 Februari 2024. Selain itu, pada kesempatan yang sama Jokowi akan membagi-bagi bansos untuk masyarakat sekitar.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Mentan Amran: Wapres Gibran Dukung Penuh Pemberantasan Mafia Beras, Teguran Terjadi di Masa Lalu
-
Sikat Mafia Beras, Menteri Pertanian Cerita Dulu Sempat Ditegur Wapres: Ada Pemimpin Besar di Sana
-
CEK FAKTA: Prabowo Marah Rakyat Bikin Pusing Pemerintah
-
Bye-Bye Bau Apek! Lemari Pakaian Auto Wangi Semerbak Cuma Modal Beras dan Downy
-
BULOG Serap 1 Juta Ton Beras, Panen Raya Jadi Momentum Perkuat Ketahanan Pangan
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Wakil Presiden yang Tegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Jusuf Kalla atau Ma'ruf Amin
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini