SuaraSulsel.id - Kehadiran Satgas Kesehatan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diprakarsai oleh Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, berhasil menangani setiap petugas Pemilu yang mengalami sakit atau memiliki keluhan pada hari pencoblosan, kemarin, Rabu, 14 Februari 2024. Demikian juga dengan pemilih.
Program ini hadir karena refleksi atas peristiwa Pemilu sebelumnya di Indonesia, dimana ada 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit.
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan untuk monitoring angka kesakitan dan kematian pada Pemilu 2024 hingga 15 Februari 2024 pukul 00.00 WITA, belum ditemukan petugas ataupun pemilih yang meninggal dunia.
Ketua Bawaslu Luwu Utara, Muhajirin Daud, mengatakan, petugas Satgas Kesehatan Kesiapsiagaan Pemilu 2024 ini sangat responsif.
Baca Juga: Rektor Unhas: Pemilu Sudah Selesai, Fokus ke Tempat Kerja Masing-masing
"Alhamdulillah sangat respon, karena beberapa jajaran saya yang sempat drop di lapangan pada saat bertugas itu langsung ditangani. Mereka tanggap untuk menangani dan langsung dibawa ke Puskesmas dirawat dan ditempat juga langsung diberikan reaksi cepat," ungkapnya, saat dihubungi Kamis, 15 Februari 2024.
"Ini petugas mendatangi yang drop, ada yang ditangani dirujuk ke rumah sakit dan puskesmas, tapi petugas minta ditangani di tempat saja," imbuhnya.
Ia mengatakan, program ini dapat direplikasi di daerah lain dan tetap dilanjutkan pada pelaksanaan Pilkada nanti.
"Ini perlu ditingkatkan dan dipertahankan, terutama pada Pilkada, di mana penyelenggara memang tidak ada lagi waktu untuk pergi berobat dan dibutuhkan reaksi cepat dari nakes itu. Jadi memang harus ada standby di bilik TPS, tidak lagi harus meninggalkan tempatnya bertugas," jelasnya.
Senada dengan Muhajirin Daud, Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Jeneponto, Akhmad Amiruddin Said, mengakui keberadaan tim kesehatan membantu menciptakan kenyamanan tersendiri di TPS.
Baca Juga: BREAKING NEWS: 2 Petugas KPPS Meninggal Dunia di Kota Makassar Setelah Hitung Surat Suara
"Adanya tenaga kesehatan itu membuat KPPS kami tidak khawatir dengan kondisi kesehatan, karena tenaga kesehatan yang ditunjuk tersebut stand by di lokasi-lokasi TPS," ucapnya.
Ia menyampaikan, terdapat beberapa KPPS yang sempat kelelahan dan langsung teratasi, sehingga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara kemarin.
Program yang diprakarsai oleh Pj Gubernur Sulsel ini, disebutnya, sebagai wujud dukungan mensukseskan Pemilu 2024. Sehingga program dukungan seperti ini bisa menjadi contoh bagaimana penyelenggara (KPU) dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini.
Artur sapaan akrabnya, menilai, dukungan Pj Gubernur Sulsel melalui Pemerintah Provinsi terimplementasi dengan baik, termasuk di Kabupatan Jeneponto. Di mana Pj Bupati melalui Dinas Kesehatan Jeneponto benar-benar mendukung program ini.
"Sehingga secara umum pelaksanaan Pemilu di Jeneponto berjalan dengan baik. Kiranya program serupa bisa lanjut lagi di event politik berikutnya untuk Pilkada Serentak yang dijadwalkan November mendatang," tandasnya.
Adapun secara rinci di Sulsel untuk yang di rumah sakit sebanyak 11 orang pasien dengan 10 orang dirawat, sembuh 1 orang dan meninggal tidak ada. Sedangkan di Puskesmas sebanyak 1.484 orang dengan rincian, dirawat 975 orang, dirujuk 7 orang, sembuh 504 orang dan meninggal tidak ada. Atau dari jumlah tersebut, 5 orang dirawat di IGD, 23 orang rawat inap dan 1.442 rawat jalan.
Dari total 1.495 pasien, terdiri dari 63 orang Bawaslu, 536 orang KPPS, 77 orang Linmas, 567 orang pemilih, 36 orang petugas, 14 orang PPK, 109 orang PPS dan 93 orang saksi. Laki-laki 558 orang pasien dan perempuan 937 pasien. Usia dengan range umur 21-30 tahun paling banyak dengan 415 orang pasien.
Berita Terkait
-
Cegah Pecah Pembuluh Darah Sejak Dini: Strategi Holistik untuk Menjaga Kesehatan Otak di Usia Lanjut
-
Rahasia Kulit Sehat dan Glowing, Konsumsi Buah-buahan Ini untuk Gantikan Skincare Mahalmu
-
Dituding NPD, Baim Wong Jalani Tes Kesehatan Mental Sampai HIV
-
Daftar 3 Suplemen yang Tidak Perlu Dikonsumsi, Ini Penjelasan Dokter
-
Penuhi Kebutuhan Air Bersih dan Sanitasi Layak, Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Viral! Video Wali Kota Makassar Marah ke Pelanggar Lalu Lintas : "Bapak Gak Sekolah?"
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji