Pertempuran mulai sengit dan Istana Datu Luwu mulai diserang dari segala penjuru oleh tentara Belanda. Pemuda Palopo lantas mengevakuasi Datu Luwu Andi Djemma keluar dari Kota Palopo pada pagi harinya.
Pada tanggal 25 Januari 1946, Palopo dibombardir musuh dari laut dan darat. Saat itulah Palopo menjadi lautan api.
Pasukan pemuda kemudian mundur dan bergerilya ke daerah-daerah sekitar yang memunculkan perang-perang skala kecil.
Datu Luwu, Andi Djemma juga bergerilya melewati hari-harinya bersama pejuang di wilayah Ponjalae, Pattimang, Cappasolo, Batangtongka, Wellangpellang, Pombakka, To‘kuning, Burau, Lamikomiko dan berakhir 2 Juni 1946 di Benteng Batuputih, Latou.
Baca Juga: Seniman Muda Luwu Timur Lukis Kisah Nyata, Uang Panai Halangi Pernikahan Sahabat
Dari serangan itu banyak bangunan di Luwu yang jadi saksi bisu perang dahsyat tersebut. Bumi hangus, jalan-jalan hancur, dan jutaan nyawa melayang dalam serangan yang brutal.
Luwu yang sebelumnya dikenal sebagai "Wija to Luwu", berubah menjadi kota yang dilanda kehancuran dan duka cita.
Tentara Indonesia dan pemuda yang pada saat itu masih dalam tahap pembentukan dan kurang persenjataan telah berjuang mati-matian melawan pasukan Belanda. Namun, perbedaan kekuatan dan persenjataan yang tidak seimbang membuat perlawanan tersebut tidak mampu menghentikan serangan yang mematikan.
Pasukan pemuda akhirnya menyerah. KNIL dan NICA berhasil menguasai kota Palopo dan sekitarnya.
Untuk memperingati perjuangan itu, maka setiap tahunnya diperingatilah Hari Perlawanan Rakyat Luwu pada 23 Januari. Momentum ini jadi refleksi atas nilai-nilai perjuangan, nasionalisme, sekaligus semangat untuk membangun masa depan Tana Luwu yang lebih baik.
Baca Juga: Rata-rata Pendapatan Masyarakat Luwu Timur Mencapai Rp7 Juta Per Bulan
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Sebelum Diperkosa dan Dibunuh, Jessica Sempat Ditawari Rp 200 Ribu Oleh Sopir Travel
-
Jessica Sollu Diperkosa Lalu Dibunuh Sopir Travel, Jasadnya Dibuang ke Jurang
-
Tragis! Ular Piton Kembali Makan Korban, Perempuan di Luwu Tewas Ditelan
-
Viral Ratusan Ekor Ayam Mati Dibuang ke Jurang Luwu Timur, Ini Penyebabnya
-
LPS Sigap Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Luwu
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta