Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 12 November 2023 | 16:55 WIB
RS Indonesia di Gaza (Instagram/BangOnim)

SuaraSulsel.id - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan akan membuat kuburan massal di dalam Rumah Sakit Al-Shifa untuk menguburkan 100 jasad yang tergeletak di rumah sakit.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina Munir Al-Borsh mengatakan kepada Al Jazeera Media Network bahwa pengeboman oleh Israel di sekitar rumah sakit tidak berhenti selama tiga malam.

“Hampir setiap menit terjadi pemboman yang sangat kejam, dengan target jalan masuk kompleks (rumah sakit),” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pemboman Israel menghalangi masuk atau keluarnya ambulans dari dan ke rumah sakit.

Baca Juga: MUI: Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza untuk Kemanusiaan

“Kami terkepung di dalam kompleks Al-Shifa,” ujar Al-Borsh.

Sementara itu, Dokter Lintas Batas (MSF) mencuit dalam Twitter bahwa "Beberapa jam terakhir, serangan terhadap Rumah Sakit Al Shifa meningkat secara dramatis."

"Staf MSF di RS melaporkan situasi bencana di dalam hanya beberapa jam yang lalu," tambah pernyataan itu.

Selama berhari-hari, militer Israel meningkatkan serangan terhadap rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza, melakukan serbuan brutal yang menyebabkan kematian dan luka-luka, yang menjadi kekhawatiran besar mengenai nasib para pengungsi di rumah sakit tersebut.

Pada Jumat malam, pesawat tempur Israel meningkatkan serangan ke rumah sakit di Jalur Gaza. Mereka terus menyerbu wilayah sekitar RS Al-Shifa, RS Indonesia, RS Al-Awda, RS Al-Quds dan RS Anak Al-Rantisi.

Baca Juga: Universitas Muslim Indonesia Makassar Sumbang Rp2 Miliar Untuk Bantu Warga Palestina

Israel tengah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit-rumah sakit, tempat tinggal dan rumah-rumah ibadah sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada 7 Oktober lalu.

Sebanyak 11.078 warga Palestina terbunuh, diantaranya 4.506 anak-anak dan 3.027 perempuan. Sementara korban jiwa di pihak Israel mencapai 1.200 menurut data resmi.

Serangan Israel ke Rumah Sakit di Gaza Berdampak Fatal

Serangan Israel ke rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza telah berdampak fatal. Selain menyebabkan kematian dan luka-luka, serangan tersebut juga membuat para korban tidak bisa dimakamkan dengan layak.

Pada Sabtu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan akan membuat kuburan massal di dalam Rumah Sakit Al-Shifa untuk menguburkan 100 jasad yang tergeletak di rumah sakit.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina Munir Al-Borsh mengatakan bahwa pengeboman oleh Israel di sekitar rumah sakit tidak berhenti selama tiga malam.

“Hampir setiap menit terjadi pemboman yang sangat kejam, dengan target jalan masuk kompleks (rumah sakit),” ujarnya seraya menambahkan bahwa pemboman Israel menghalangi masuk atau keluarnya ambulans dari dan ke rumah sakit.

“Kami terkepung di dalam kompleks Al-Shifa,” ujar Al-Borsh.

Sementara itu, Dokter Lintas Batas (MSF) mencuit dalam Twitter bahwa "Beberapa jam terakhir, serangan terhadap Rumah Sakit Al Shifa meningkat secara dramatis."

"Staf MSF di RS melaporkan situasi bencana di dalam hanya beberapa jam yang lalu," tambah pernyataan itu.

Serangan Israel terhadap rumah sakit di Jalur Gaza telah melanggar hukum internasional. Hukum humaniter internasional melarang serangan terhadap fasilitas kesehatan, bahkan dalam keadaan perang.

Serangan tersebut juga telah menimbulkan kekhawatiran besar mengenai nasib para pengungsi di rumah sakit tersebut. Banyak pengungsi yang terluka dan tidak bisa mendapatkan perawatan medis yang memadai.

Situasi di Jalur Gaza saat ini sangat mengkhawatirkan. Serangan Israel yang terus berlanjut telah membuat ribuan warga Palestina terbunuh dan terluka. Selain itu, serangan tersebut juga telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah.

Load More