Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 07 November 2023 | 13:39 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS di Kabupaten Kepulauan Selayar [SuaraSulsel.id/Antara]

SuaraSulsel.id - Kemarau panjang di Sulawesi Selatan menyebabkan pemadaman listrik secara bergilir. Pemadaman ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) akibat mengeringnya debit air sungai.

PLN perlu melakukan diversifikasi sumber energi untuk mengatasi pemadaman listrik di masa mendatang.

Salah satu alternatifnya adalah dengan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga angin (PLTA).

PLTS dan PLTA tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca, sehingga dapat menjadi sumber energi yang andal di musim kemarau. Selain itu, PLN juga perlu meningkatkan efisiensi penggunaan energi di sistem kelistrikan.

Baca Juga: Dampak Kemarau, Kanal di Makassar Ini Dipenuhin Eceng Gondok

Pemadaman listrik secara bergilir telah menimbulkan berbagai kerugian bagi masyarakat, mulai dari gangguan aktivitas belajar mengajar, produktivitas kerja, hingga peningkatan risiko kebakaran.

Oleh karena itu, PLN perlu segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini.

Pemadaman Listrik di Sulawesi Selatan

Kemarau panjang di Sulawesi Selatan menyebabkan pemadaman listrik secara bergilir di berbagai daerah hingga 4 jam setiap hari.

Pemadaman sudah terjadi hampir sebulan dan membuat gerah banyak pihak.

Baca Juga: Siapa Pensiunan Polisi yang Anaknya Bunuh Bocah SD di Sulteng? Ini Sosoknya

Di SDN Panaikang, kota Makassar, siswa terpaksa belajar di teras sekolah karena gelap dan kepanasan.

Load More