Karena tak mau ikut perintah raja, mereka tersebar ke Amparita, Kanyuara, Otting, dan Dongi di Sidrap.
2. Peluk Agama Hindu Tanpa Pura
Karena hanya mengakui enam agama, pemerintah kemudian menawarkan tiga pilihan ke warga Towani Tolotang. Mereka disuruh memilih Islam, Kristen atau Hindu sebagai agama yang paling dekat dengan penghayatan yang mereka anut.
Namun, Towani Tolotang memilih Hindu sebagai agama di tanah air. Alasannya karena Tolotang masih melakukan ritual seperti orang Hindu.
Hal ini juga dianggap sebagai perlindungan diri karena penghayatan mereka bukanlah agama resmi.
Sehingga di kartu identitas seperti KTP, agama mereka bertuliskan Hindu. Walau pada nyatanya, cara mereka beribadah tidak mirip dengan Hindu.
Hal tersebut bisa dilihat dengan tidak adanya pura di Sidrap. Mereka juga tidak merayakan hari raya agama Hindu, seperti saat hari raya Nyepi.
Sementara, Tolotang Benteng sudah mengakui Islam. Walau tinggal di lingkungan yang sama, Tolotang Benteng dan Towani Tolotang hidup dengan harmonis.
3. Gelar Ritual Sesajen Setiap Tahun
Baca Juga: BREAKING NEWS: Setiap Jam Satu Orang di Sulawesi Selatan Alami Kebutaan
Di perjalanan manusia, setiap agama memiliki ritual masing-masing. Demikian juga dengan Tolotang.
Mereka melakukan ritual sebagai bukti pengabdian mereka kepada Tuhan. Salah satu kewajibannya adalah Mappiare Inanre, yakni persembahan nasi atau makanan melalui upacara setiap tahunnya.
Persembahan ini dilakukan dengan cara menyerahkan daun sirih dan nasi lengkap dengan lauk-pauk ke rumah uwa dan uwatta.
Sesajen dipercaya sebagai "bekal" ketika menghadap sang Khalik. Semakin banyak sesajen yang dibawa, akan semakin banyak pula bekal yang akan dinikmati kelak.
Pada ritual ini akan dilakukan penyiraman minyak wangi oleh Uwatta dan dimeriahkan dengan atraksi Massempe atau adu kekuatan kaki oleh anak-anak sebagai hiburan.
Semua anggota Tolotang berpakaian serba putih, memakai, sarung dan penutup kepala untuk laki-laki. Sedangkan untuk perempuan mengenakan pakaian seperti kebaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel
-
Siapa Layak Pimpin Unhas? UGM Uji Kemampuan 6 Bakal Calon Rektor
-
Aplikasi Ini Bikin Warga Sulsel Lebih Mudah Akses Produk Hukum?