SuaraSulsel.id - Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin mengajak pemuda menjadi petani, peternak, dan nelayan milenial di momentum peringatan sumpah pemuda.
"Bagaimana kekuatan alam kita pertanian itu tetap diminati oleh orang-orang muda. Kita butuh hari ini dan kedepan namanya petani milenial, supaya petani itu tetap diminati oleh orang-orang muda kita," harap Pj Gubernur Sulsel sebelum menyampaikan sumpah pemuda, di lokasi budidaya pisang Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Selain menjadi petani, ia juga berharap ada anak-anak muda khususnya di Sulsel terus melanjutkan profesi sebagai nelayan yang akan menjadi kebanggaan bagi bangsa dan negara.
"Kedua kita butuhkan anak-anak muda Indonesia menjadi nelayan milenial, kita butuh para peternak kita, peternak milenial," lanjutnya.
Baca Juga: Wali Kota Makassar dan Wakil Wali Kota Makassar Kendarai Vespa Berkeliling Makassar
Ia meyakini, untuk menguatkan kita sebagai anak bangsa khususnya di Kecamatan Mare merupakan wilayah kesatuan, bangsa Indonesia bangsa ini menjadi bangsa besar karena ada anak-anak muda yang hebat.
"Hari ini kita yakini bangsa ini akan terus ada, karena ada anak-anak muda khususnya di Mare yang tetap setia bekerja menjadi petani-petani milenial atau pemuda yang akan menjaga martabat bangsa," tuturnya.
Ia berharap generasi muda agar memaknai hari sumpah pemuda dengan semangat perjuangan dan inovatif khususnya di sektor pertanian, perikanan dan peternakan.
Pj Gubernur Sulsel Tanam Pisang di Sinjai
Sebelumnya, Bahtiar Baharuddin melakukan penanaman pisang bersama Pj Bupati Sinjai, Bupati Bulukumba, dan seluruh Forkopimda, di Kelurahan Mannanti, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sinjai, Jumat, 27 Oktober 2023.
Baca Juga: Satu Orang Pendaftar Calon Anggota KPID Sulawesi Selatan Tidak Lolos Seleksi Administrasi
Penanaman pisang dilakukan di atas lahan seluas 20 hektare milik Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, di Sinjai.
Bahtiar mengaku sangat takjub saat memasuki lahan yang sudah disiapkan sejak beberapa bulan lalu oleh Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, yang akan menjadi pusat buah nantinya. Khusus untuk budidaya pisang, disediakan seluas 20 hektare.
"Saya kaget melihat potensi alam di sini. Tuhan memberikan alam yang sangat luar biasa seperti ini," ungkap Bahtiar.
"Terima kasih Pak Bupati Bulukumba, sudah siapkan 20 hektar untuk tanaman pisang. Saya minta Bapak Bupati Bulukumba yang punya lahan di Sinjai ini untuk jadi contoh yang baik bagi masyarakat di sini," lanjutnya.
Menurut dia, budidaya apapun itu agar bisa berdampak secara ekonomi, harus dilakukan secara massal. Targetnya bukan hanya pasar lokal, tapi pasar luar negeri.
"Sekarang itu kalau menanam di sebuah kawasan tidak bisa tanam dalam jumlah sedikit, harus dalam jumlah besar. Dan harus ditargetkan untuk pasar luar Sulawesi dan luar negeri," ujar Bahtiar.
Untuk menunjang program budidaya pisang tersebut, Pemprov Sulsel bersama seluruh stakeholder termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perbankan, sudah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan nilai Rp17 triliun per tahun.
Untuk skema KUR tersebut, disalurkan melalui BNI, BRI, BSI, Mandiri dan Bank Sulselbar, dengan bunga 6 persen per tahun.
Menurut Bahtiar, skema KUR tersebut sangat cocok sekali dengan budidaya pisang. Pasalnya, budidaya pisang hanya membutuhkan 5-7 bulan untuk panen.
"Kalau yang mau budidaya pisang kami sudah siapkan KUR di Bank. Jadi skema kredit satu tahun bisa menghasilkan, karena pisang hanya 5-7 bulan bisa berbuah. Jadi kami siapkan di Bank Sulselbar, BRI, BNI, BSI dan Mandiri," ungkapnya.
Untuk itu, ia menyampaikan, agar pemerintah masing-masing daerah mendata masyarakat petani yang ingin budidaya pisang, karena saat ini sudah tersedia dana KUR.
"Mohon izin data yang mau ambil KUR, tolong didata masing-masing daerah," imbuhnya.
Ia menambahkan, mulai dari buah sampai dengan batang pisang, semua bermanfaat. Batang pisang bisa untuk makanan ternak sapi atau sejenisnya.
"Mulai dari buahnya, daun dan batang pisang semua bisa dimanfaatkan. Batang itu bisa untuk makanan sapi, jadi tidak susah lagi mencari makanan untuk sapi. Tanah yang luas ini jangan dibiarkan menjadi lahan kosong yang tidak berpenghasilan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Jangan Cekik Petani-petani Kita, Pesan Tegas Prabowo untuk Pengusaha
-
Berkat PNM, Anak Petani Bawang Bisa Berangkat ke Korea
-
Nelayan Menjerit! Akses Solar Subsidi Sulit, Aturan Baru Bahlil Bikin Tambah Susah?
-
Korban Kecelakaan Kapal di Korsel, Jenazah 2 WNI Telah Dipulangkan ke Pihak Keluarga
-
Canggih! Petani di Desa Jatiluwih Bali ini Bertani dengan Drone
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Kondisi Terkini Mira Hayati di Rumah Tahanan Kelas I Makassar
-
Andalan Hati Cetak Lima Sejarah Baru di Pilgub Sulsel 2024
-
BRI Komitmen Membantu UMKM untuk Ekspor dalam Skala Kecil hingga Menengah
-
BREAKING NEWS: Stadion Sudiang Makassar Batal Dibangun Tahun Ini
-
Bupati Terpilih Tana Toraja Terjang Banjir Maros: "Olahraga Sebelum Pelantikan"