SuaraSulsel.id - Nama Profesor Aswanto jadi perbincangan hangat di masyarakat Sulawesi Selatan. Namanya menguat ditunjuk Presiden RI Joko Widodo menggantikan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur.
Diketahui, masa jabatan Andi Sudirman Sulaiman akan berakhir pada 5 September 2023. Untuk mengisi kekosongan jabatan orang nomor satu di Sulsel itu, maka Presiden Jokowi akan menunjuk Penjabat (PJ), yang berasal dari jabatan pimpinan tinggi madya.
Pj Gubernur Sulsel akan menjabat sampai hasil Pilkada 2024 ditetapkan. Atau setidaknya sampai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dilantik oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Sejumlah pihak menyambut baik kabar tersebut. Mereka percaya Aswanto bisa membawa Sulawesi Selatan lebih baik ke depan.
Salah satunya diungkapkan Rektor UKI Paulus Makassar, Profesor Agus Salim. Ia mengaku kenal betul sosok Aswanto.
"Dia dosen magister hukum pidana di UKIP dan masih aktif. Beliau juga dosen S2 dan S3 saya di Unhas, jadi tahu persis bagaimana sosoknya," kata Agus Salim, Rabu, 30 Agustus 2023.
Ia mengaku latar belakang Aswanto di bidang pemerintahan tak seharusnya diragukan lagi. Sebelum jadi hakim konstitusi bertahun-tahun, Aswanto juga merupakan mantan Dekan Fakultas Hukum Unhas.
"Pengalamannya tidak diragukan. Karena kebijakan kepala daerah itu berbasis aturan dan UU. Prof Aswanto sudah paham betul soal aturan, bahkan sudah di luar kepala itu," jelasnya.
"Jadi kalau Presiden memberikan kepercayaan kepada beliau, kita sangat berbahagia dan menyambut baik," tambahnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Kabar Prof Aswanto Pj Gubernur Sulsel, Dekan FH Unhas: Besok Penyerahan SK
Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo dikabarkan menunjuk Mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi RI Prof Aswanto jadi Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan.
Lantas, siapa Aswanto?
Aswanto adalah seorang akademisi dan hakim konstitusi. Ia lahir di Kabupaten Luwu pada 17 Juli 1964 silam.
Aswanto saat ini menjabat sebagai staf ahli di Kementerian Kominfo. Ia juga masih aktif menjadi dosen di perguruan tinggi Universitas Hasanuddin, Universitas Muslim Indonesia, dan Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.
Pada tahun 2012, ia dipercaya menjadi satu dari tiga anggota panitia seleksi Dewan Etik Mahkamah Konstitusi (MK) bersama mantan hakim MK Laica Marzuki dan wakil ketua Umum PB Nahdlatul Ulama, Slamet Effendi Yusuf. Aswanto ikut memilih tiga nama anggota Dewan Etik MK yang kini telah resmi bertugas.
Aswanto lalu mengikuti seleksi terbuka untuk posisi Hakim Konstitusi yang diadakan oleh DPR pada tahun 2013. Ia dihadapkan banyak cobaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Krisis Gaji P3K di Donggala, Ini Kata Gubernur Sulteng
-
BNPT Mudahkan Korban Terorisme Klaim Hak: Cukup Klik 2 Link Ini
-
BYD atau Chery? Ini Mobil Listrik Kaum Sultan di Makassar
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Dendam Narkoba Motif Pembunuhan Berencana di Polewali Mandar, Pelaku Terancam Hukuman Mati