Tawuran melibatkan mahasiswa Fakultas Teknik dengan fakultas lainnya- Ekonomi, Fisip dan Hukum. Salah satu laboratorium di Fakultas Teknik bahkan ludes dibakar.
"Tawuran ini seolah sudah menjadi 'ritual' primitif oknum mahasiswa yang tidak terjerakan oleh peraturan akademik yang ada," ungkap Dahlan.
Dahlan menceritakan para mahasiswa saling serang menggunakan batu, bambu runcing dan bom molotov. Bahkan ada yang membuat barikade dari kabel telanjang dan dialiri listrik.
Karena selalu disebut "biang kerok", Jusuf Kalla kemudian menawarkan ide agar fakultas teknik pindah ke Gowa. Rupanya, setelah fakultas teknik pindah, tawuran tidak juga berakhir.
Pernah juga ada yang tawuran karena pertandingan sepak bola, seperti penyebab pada tawuran baru-baru ini. Makanya, pertandingan sepak bola sudah ditiadakan beberapa silam lalu.
Sebab, kata Dahlan mahasiswa Unhas belum siap menerima pertandingan yang menimbulkan full body contact atau kontak antar pemain. Mahasiswa masih rentan dan belum mampu bertanding secara sportif.
"Mereka lebih banyak menggunakan perasaan daripada pikiran. Akibatnya, jika kalah bersaing maka akan muncul rasa malu dari lawannya. Lalu alasan tersebut digunakan oknum mahasiswa memprovokasi adik-adiknya," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, kemunculan tawuran ini boleh jadi karena pola orientasi pengenalan studi (Ospek) tidak lagi dilaksanakan secara benar. Akibatnya, muncullah kasus-kasus tawuran.
"Bisa juga mereka memanfaatkan tawuran karena tidak pernah diberi sanksi," sebutnya.
Baca Juga: Unhas Tegaskan Tidak Akan Berdamai Dengan Mahasiswa Pelaku Kekerasan
Di beberapa pertemuan dengan Perguruan Tinggi lain, Dahlan bahkan kerap disentil, "mengapa mahasiswa Unhas suka tawuran?.
"Mungkin mereka tidak memiliki lawan di luar kampus," jawabnya berkelakar.
Menurutnya, tawuran antar oknum mahasiswa Unhas sudah saatnya diakhiri. Sebab sangat merusak citra alumni ketika akan melamar kerja.
Menurutnya, solusi tepatnya adalah memecat segelintir oknum mahasiswa yang berbuat onar itu. Toh, juga Unhas tidak akan rugi.
"Terlalu banyak pelamar Unhas setiap tahun yang ditolak dan berpotensi memiliki perilaku yang lebih baik dari mereka yang selalu bermasalah. Pelakunya harus dibuat jera," tegasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Fatmawati Rusdi Pimpin Aksi Jumat Berkah Pasca Kebakaran Gedung DPRD Sulsel
-
Anggota DPRD Wakatobi Jadi Tersangka Pembunuhan Anak Tahun 2014
-
Persita vs PSM Dihantui Krisis Pemain, Akurasi Serangan Jadi Kunci Kemenangan?
-
PSM Makassar Pulihkan Kondisi Pemain
-
Dari Parepare ke Sengkang, Jejak Korupsi Analis Bank Pemerintah Terendus