SuaraSulsel.id - Seorang netizen mengaku teman korban pelajar meninggal dunia akibat pesta miras oplosan memberikan keterangan. Terkait peristiwa yang menewaskan tiga orang tersebut.
Lewat akun twitter @jaesahiy dia menjelaskan, temannya disiksa dan dipaksa minum miras di sebuah kos-kosan di Jalan Sanrangan, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, pada Selasa (21/2/2023) malam.
Keesokan harinya mereka kemudian menderita sakit perut hingga muntah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tak tertolong.
Video aksi penganiayaan pelajar sebelum meninggal ini viral di media sosial. Dimana terlihat salah satu pelaku menganiaya para korban. Diduga karena tidak mau minum miras oplosan.
Bahkan korban diancam akan dibunuh jika tidak mau ikut minum. Oleh salah satu pelaku dalam video yang viral.
akun twitter @jaesahiy menyebut tersangka kini kabur. Polisi disebut tidak menggubris laporan keluarga korban, karena diduga pelaku adalah anak seorang polisi.
Tiga orang tewas dan dua masih kritis akibat pesta miras di Kota Makassar.
Masing-Masing korban tewas adalah, Achmad Alif Rian Nisar usia 16 tahun, Reski Perdana, dan Rahmat Fajar usia 16 tahun. Ketiga korban itu sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Polrestabes Kota Makassar telah melakukan penyelidikan video penganiayaan dan pesta miras yang diduga memaksa korban ikut dalam pesta miras oplosan hingga merenggut 3 nyawa itu.
Baca Juga: Tertinggal Empat Poin, Ini Fokus Baru Luis Milla untuk Persib Bandung
Saat ini polisi telah menyita sejumlah barang bukti diantaranya jerigen, minuman bersoda, alkohol 96 persen yang dioplos.
Polisi juga sejauh ini telah memeriksa sedikitnya dua saksi, satu diantaranya merupakan pemilik rumah kos.
Ibu korban tewas Achmad Alif Nisar mengungkapkan, saat kejadian itu, anaknya tidak pulang ke rumah.
“Kutanya ki dari mana memang ki nak, dia bilang dari ka di rumah temanku, di rumah kos. Saya bilang, kenapa memang tidak pulang, pasti minum ki toh, dia dipaksa ibu, ditahanka,” ungkapnya.
Mengenai video yang viral dan tersebar media sosial, direkam oleh Rahmat Fajar yang juga meninggal diduga ikut mengkonsumsi miras oplosan.
“Anakku sempat kejang-kejang juga. Sempat saya bawa ke Rumah Sakit, Pukul 23.00 Wita malam, saya bawa ke Rumah Sakit, dia bilang sakit kepalanya, sama perutnya, sakit, juga. Penganiayaan itu yang lakukan orang lain, orang luar, bukan teman sekolahnya, orang luar,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Senjata Rahasia Garuda di Jeddah?
-
5 Untung Rugi Jay Idzes ke Torino: Lonjakan Karier atau Tantangan Berisiko?
-
Selamat Tinggal Mees Hilgers! FC Twente Tak Sabar Dapat Duit Rp120 Miliar
-
Satu Kota Dua Juara: Persib dan Satria Muda Siap Cetak Sejarah Baru
Terkini
-
Hotel, Restoran, Hingga Mal Harus Bayar Royalti Pemutaran Musik
-
7 Fakta Pelaku Ancaman Bom di Pesawat Lion Air JT-308
-
Pemprov Sulsel Kirim Tenaga Kesehatan Layani Warga Kepulauan Pangkep dan Selayar
-
Nasdem Gelar Rakernas di Sulsel, Rusdi Masse Temui Andi Sudirman
-
Sekda Sulsel Bagikan Inspirasi Kepemimpinan untuk ASN