SuaraSulsel.id - Polisi mengamankan satu orang pelajar di kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Ia diduga jadi pelaku pemerkosaan yang mengakibatkan korban berinisial JS (14) meninggal dunia.
Kepala Divisi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya LBH Makassar Ridwan mengatakan pihaknya mengapresiasi gerak cepat kepolisian mengungkap kasus ini. Saat ini sudah ada satu pelaku yang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Sejauh ini dari penyidik sudah ada penetapan tersangka satu orang. (Pelakunya) teman kelas korban sendiri," kata Ridwan, Minggu, 26 Februari 2023.
Ia menjelaskan LBH Makassar mendampingi keluarga korban sejak tanggal 20 Februari 2023. Laporan baru dilakukan saat korban J sudah meninggal dunia.
Sebelumnya korban sempat sakit. Ia demam tinggi, tidak mau bicara, dan pusing.
"Korban tidak mau bicara saat ditanya, dia hanya sebut nama AM dan rumah kosong. Patokan keluarga disitu," ungkapnya.
Korban lalu di bawah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun setelah ditangani selama empat hari, korban dinyatakan meninggal dunia.
Saat korban meninggal dunia, grup di akun whatsapp miliknya heboh. Bahkan ada suara rekaman AM yang mengaku ketakutan.
"Di percakapan (grup) itu ada AM. Dia bilang, "we, bagaimana saya nasibku. Takutka kalau gentayangan." Karena kan korban meninggal saat malam jumat," beber Ridwan.
Baca Juga: Depresi Akibat Pemerkosaan: Bagaimana Mencegah dan Mengatasi Dampaknya
Dari rekaman itu, polisi lalu mengamankan AM. Kata Ridwan, penyidik masih terus melakukan pendalaman apakah ada pelaku lain yang ikut serta.
"Kami serahkan sepenuhnya ke kepolisian. Yang kami utamakan saat ini adalah pendampingan hukum bagi korban dan juga memberikan pemahaman agar keluarga tidak melakukan tindakan di luar hukum," kata Ridwan.
LBH sendiri mengatakan kasus aduan karena kekerasan seksual terhadap anak dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Paling banyak di Bone dan Bulukumba.
Ia berharap peran serta dari pemerintah, orang tua dan sekolah untuk memberikan pemahaman tentang cara melindungi diri dari orang-orang yang jahat. Termasuk berani melapor dan mengungkap pelaku jika sudah jadi korban.
"Dua tahun terakhir hampir setiap bulan ada laporan anak yang jadi korban kekerasan seksual," kata Ridwan.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Bone AKP Boby Rachman mengatakan pelaku AM (15) masih satu sekolah dengan korban. Kasus ini terungkap setelah polisi menyelidiki ponsel milik korban.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Prabowo Minta Perluas Pembangunan Jaringan Kereta Api di Sulawesi
-
Donggala Diguncang Gempa, BMKG: Waspada Bangunan Retak
-
UNM Belum Terima Surat Penonaktifan Prof Karta Jayadi Sebagai Rektor
-
Isi Surat Menteri: Mantan Rektor UNM Karta Jayadi Terancam Hukuman Disiplin Berat
-
Ironi Gubernur Riau: Dari Cleaning Service Hingga Ditangkap KPK