SuaraSulsel.id - Polisi belum memastikan motif penculikan dan pembunuhan terhadap Muhammad Fadli Sadewa. Anak 12 tahun di Kota Makassar.
Meski sebelumnya, salah satu pelaku penculikan dan pembunuhan mengaku hendak menjual organ tubuh korban.
"Kami tidak bisa memastikan informasi yang sudah beredar luas itu karena masih kita dalami. Paling lambat sore nanti diumumkan motifnya apa," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando saat dikonfirmasi, Selasa, 10 Januari 2023.
Kata Lando, penyidik sangat berhati-hati memeriksa pelaku. Karena usia mereka masih di bawah umur. Butuh pembicaraan dari hati ke hati untuk menggali keterangannya.
"Namanya anak, kan. Keterangan mereka sampai sekarang berubah-ubah. Bisa saja karena dia takut saat diperiksa awal makanya bilang begitu. Butuh pembicaraan dari hati ke hati untuk tahu motifnya," jelasnya.
"Jadi tunggu saja keterangan resmi dari pak Kapolres sore ini. Kami juga meminta masyarakat agar tidak panik dengan informasi yang sudah beredar," kata Lando.
Fadli sebelumnya dilaporkan hilang oleh orang tuanya ke Polsek Panakkukang pada Senin, 9 Januari 2023. Korban diketahui hilang sejak hari Minggu, 8 Januari 2023.
Polisi lantas melakukan penyelidikan dan menangkap dua orang pelaku. Mereka adalah Faisal (14) dan Adrian (17).
Dari penangkapan itu diketahui korban diculik dan dibunuh. Dari interogasi awal, salah satu pelaku mengaku hendak menjual organ tubuh korban.
Baca Juga: Tuntut Pemerkosa Anak Hanya 7 Bulan, Jaksa Dan Kajari Lahat Dicopot
Pelaku Adrian bilang tergiur untuk menjual organ tubuh untuk mendapatkan uang jutaan dolar. Ia menemukan ide itu saat membuka aplikasi internet buatan Rusia bernama Yandex.
Adrian lalu membujuk korban yang saat itu berada di Indomaret Batua Raya untuk membersihkan rumahnya. Ia menjanjikan korban dengan upah sebesar Rp50 ribu.
Selanjutnya, Adrian menuju rumah pelaku lainnya bernama Faisal untuk ikut membantu membersihkan rumahnya. Mereka bertiga lalu menuju ke salah satu rumah di Jalan Batua Raya nomor 14.
Adrian sengaja mengajak korban menonton di laptop menggunakan headset. Tiba-tiba, ia mencekik korban dari arah belakang dan membenturkan kepala korban ke tembok berulang kali.
Saat korban dipastikan sudah meninggal dunia, Adrian meminta tolong ke Faisal untuk membantu mengikat kaki korban dan memasukan ke dalam kantong plastik warna hitam.
Mayat itu lalu dibawa dan dibuang di bawah jembatan Kolam Regulasi Nipa-nipa Moncongloe, Kabupaten Maros.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- 5 Rekomendasi Motor Cruiser Murah Terbaik Mirip Harley-Davidson, Harga Mulai Rp30 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Harga Rp50 Jutaan: Bodi Terawat, Performa Oke
Pilihan
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
-
5 Mobil Bekas Murah untuk Keluarga Muda Harga 70 Jutaan: Tangguh, Irit dan Bertenaga
-
Aib Timnas Indonesia di Osaka, Titah Erick Thohir: Evaluasi Patrick Kluivert!
Terkini
-
Pemprov Sulsel Rumahkan 2.017 Tenaga Honorer, Ini Penjelasan dan Dasar Hukumnya
-
Kaget! Wali Kota Makassar Temukan Lapangan Karebosi Jadi 'Hutan Belantara'
-
Terungkap! Begini Cara Mantan Dirut PDAM Makassar Kelola Dana Cadangan Rp14 Miliar
-
Warga Hentikan Pembangunan Musala Dekat Patung Tuhan Yesus Tertinggi di Dunia
-
Tangis Honorer Sulsel: 'Dibuang Setelah Tidak Lolos PPPK'