SuaraSulsel.id - Bupati Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Fashar Padjalangi memastikan dua guru SD di Kecamatan Sibulue yang diduga mencabuli siswinya akan dipecat. Ia geram setelah mendengar ada pengajar yang melakukan tindakan asusila.
Hal tersebut dikatakan Fashar usai menghadiri Hari Guru yang digelar di Kabupaten Bone. Ia menegaskan akan memecat keduanya.
"Pasti kita pecat. Tapi tunggu putusan dari pengadilan karena pelakunya ASN," ujar Fashar, Senin, 19 Desember 2022.
Ia mengaku polisi sudah memproses hukum kedua pelaku. Jika kasusnya sudah inkrah, maka akan langsung dipecat.
Diketahui, AG dan MU adalah pengajar di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Sibulue. Mereka terbukti mencabuli muridnya berulang kali.
Kata Fashar, kedua pelaku sangat mencoreng dunia pendidikan. Ia pun meminta partisipasi semua pihak agar bisa aktif mencegah kejadian serupa terjadi kembali. "Setelah (inkrah) selesai, langsung kita pecat. Ini sangat mencoreng dunia pendidikan," ungkapnya.
Seperti diketahui, kasus ini bermula saat korban terus menerus merasa ingin muntah. Orang tuanya lalu menanyakan penyebabnya.
Dari situ korban menceritakan hal yang dialaminya. Ternyata ia dipaksa mengulum kemaluan pelaku.
Parahnya tak hanya sekali. Namun dicabuli berulang kali. Pelaku juga melakukan aksinya di sekolah.
Baca Juga: Murid Tantang Guru Kelahi, Warganet Minta Siswa Itu Dikeluarkan dari Sekolah
"Pelaku sudah diamankan setelah mendapat laporan dari orang tua siswi. Saat dalam pemeriksaan," kata Kapolres Bone, AKBP Ardianysah.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 82 Ayat 1 UU RI No. 35 tahun 2014 Ttg perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Keduanya terancam sanksi pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun, serta denda paling banyak Rp 5 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Bone Andi Fajaruddin yang dikonfirmasi juga membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengaku tindakan asusila kedua guru itu terbongkar setelah murid melapor ke orang tuanya.
"Sudah ditahan di Polres itu gurunya. Orang tua siswi sendiri yang melapor," ungkapnya.
Kata Fajaruddin, MU merupakan ASN. Sementara pelaku satunya berinisial AG berstatus honorer. Keduanya kini diberhentikan.
"Keduanya kita berhentikan dulu sambil tunggu hasil pemeriksaan polisi," ungkapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat