SuaraSulsel.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang pekerja proyek pembangunan Puskesmas Kampung Julukoma, Distrik Boega di Kabupaten Puncak, Papua, Selasa 8 November 2022.
Satu pekerja dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, sedangkan satu pekerja lainnya dalam perawatan. Akibat mengalami luka tembak pada bagian pundak. Korban tewas diketahui bernama Wahyu (55 tahun).
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menjelaskan, penembakan terjadi sekitar pukul 08.30 WIT. Saat itu, para korban mengendarai sepeda motor melewati Kampung Julukoma.
“Saat kejadian ada 3 pekerja, dua orang yang terkena tembakan. Sedangkan satu orang berhasil menyelamatkan diri. Dua korban terkena tembakan atas nama Wahyu terkena tembakan pada lampung dan Ilham (43 tahun) terkena tembakan pada pundak,” kata Fakhiri.
Fakhiri mengatakan, kedua korban saat ini telah dievakuasi ke Timika oleh Satgas Damai Cartenz.
“Karena kita tahu akses masuk menuju Distrik Boega tidak semudah yang dibayangkan dan semua tergantung cuaca,” ujarnya.
TNI Polri Razia Pengendara di Papua Barat
Korem 182/JO menggelar razia bersama Polri di Kabupaten Fakfak untuk membatasi gerak 12 pelaku penyerangan pekerja Trans Papua Barat Moskona Utara-Maybrat yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO).
Razia yang digelar Selasa 8 November 2022, diawali apel gabungan yang dipimpin Komandan Korem (Danrem) 182/JO, Kolonel Infanteri Hartono di Aula Komando Distrik Militer (Kodim) 1803 Fakfak.
Baca Juga: Sejumlah Warga Sipil Serang Pekerja Bangunan di Papua, Satu Tewas
Danrem 183/JO, Kolonel Hartono mengatakan, aparat gabungan telah melakukan upaya dengan menutup jalan tikus atau jalur alternatif menuju ke daerah-daerah yang menjadi base camp kelompok tersebut.
“Kita harus ofensif dan aktif dengan melaksanakan patroli dan memperketat sweeping, tiap pos keamanan dan distrik harus ada foto dan data 12 buronan TNPB/OPM tersebut,” kata Hartono.
Menurutnya, 12 buronan TNPB/OPM merupakan orang-orang yang berbahaya, karena dengan tega membunuh aparat dan masyarakat serta merampas dan merampok masyarakat.
Ia pun telah memerintahkan personel agar bertindak tegas dan sesuai prosedur agar di wilayah Korem 182/JO tercipta kondisi yang aman, tenteram dan damai, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan baik.
“Jangan beri peluang mereka masuk ke dalam wilayah Jajaran Korem 182/JO khususnya Kabupaten Fakfak. Saya minta masyarakat agar melapor apabila melihat 12 buronan TNPB/OPM,” pesan Hartono.
Kapolres Fakfak, AKBP Hendriyana menyampaikan, razia dilakukan tetap mengedepankan cara yang humanis, profesional serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, Pemerintah Jadi Mesin Utama Pendorong Pertumbuhan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Senjata Rahasia Garuda di Jeddah?
-
5 Untung Rugi Jay Idzes ke Torino: Lonjakan Karier atau Tantangan Berisiko?
-
Selamat Tinggal Mees Hilgers! FC Twente Tak Sabar Dapat Duit Rp120 Miliar
Terkini
-
Rp649 Miliar Dikucurkan! Stadion Sudiang Makassar Siap Dibangun
-
Hotel, Restoran, Hingga Mal Harus Bayar Royalti Pemutaran Musik
-
7 Fakta Pelaku Ancaman Bom di Pesawat Lion Air JT-308
-
Pemprov Sulsel Kirim Tenaga Kesehatan Layani Warga Kepulauan Pangkep dan Selayar
-
Nasdem Gelar Rakernas di Sulsel, Rusdi Masse Temui Andi Sudirman