SuaraSulsel.id - Pengelola Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) terus mengimbau masyarakat untuk melindungi habitat monyet hitam Sulawesi (macaca maura) dengan tidak memberikan makanan di pinggir jalan poros Kabupaten Maros-Bone.
"Kami senantiasa mengimbau dan mengampanyekan agar tidak memberi makanan pada monyet hitam saat melintas di jalan poros Maros - Boneyang membelah kawasan TN Babul," kata Kepala Seksi Wilayah 2, Balai TN Babul, Muh Ilyas di Maros, Rabu 2 November 2022.
Menurut dia, lokasi pelintasan kendaraan roda dua hingga roda enam di kawasan Karaenta adalah hutan alam yang merupakan habitat monyet hitam Sulawesi.
Kendati kampanye penyelamatan monyet hitam langka di Kabupaten Maros ini, sudah dilakukan sejak Juli 2017, namun hingga saat ini masih ada saja yang memberikan makanan pada para monyet yang ke luar di jalan.
Baca Juga: Sadis! Bayi 4 Bulan Tewas Dibanting hingga Kepala Pecah oleh Pamannya, Netizen: Siksa Sampai Mati
Makanan yang diberikan mulai dari buah pisang hingga kerupuk dengan kemasan plastik.
Akibatnya, selain mengancam pola hidup satwa tersebut, karena menemukan makanan jenis baru, juga kawasan Karaenta dihiasi dengan sampah-sampah plastik yang merusak lingkungan.
Meskipun sudah ada papan bicara yang mengimbau masyarakat atau penumpang dan sopir di lokasi itu agar tidak memberikan makanan, namun sebagian besar tidak mengindahkan dengan alasan, kasihan pada monyet endemik tersebut.
Padahal Macaca maura merupakan salah satu satwa prioritas nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sementara kawasan Hutan Karaenta juga menjadi site penelitian satwa primata ini.
"Beberapa peneliti asing telah dan sedang melakukan penelitian tentang perilaku dan habitat Macaca maura di Karaenta, Resort Pattunuang," kata Ilyas.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pembunuh Bayi Perempuan di Kabupaten Maros
Kerja sama dengan peneliti asing itu di antaranya berasal dari San Diego State University, USA dan Roma Tre Universita Degli studi, Italia serta Universitas Hasanuddin, Makassar telah mendesain stiker untuk kegiatan kampanye penyadartahuan masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
-
Profil Suhartina Bohari dan Alasan Batal Nyalon Pilkada Maros 2024
-
Banyak Warga Tak Tahu Kotak Kosong Bisa Dicoblos, KPU Akan Sosialisasi Dengan Hati-hati
-
Simulasi Pilkada Dengan Kotak Kosong Dilakukan Secara Real, KPU Maros: Jadi Acuan Regulasi
-
Simulasi Pemungutan Suara: Kotak Kosong Bukan Idola Warga Maros
-
Geopark Maros-Pangkep Diusulkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus, Siap Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming